Showing posts with label NGETRIP. Show all posts
Showing posts with label NGETRIP. Show all posts

Pasar Legi Bonyokan Jatinom surganya onderdil klitikan di klaten

December 02, 2018 Add Comment
Selamat berjumpa lagi masbro sekalian. ada yang pernah ke pasar klitikan?weh jangan-jangan pada hobi semua ya? we ka we ka..
jadi begini mas bro, jikalau mas bro  sekalian sering beryoutuberia coba dech searching "pedagang lucu" nah pasti salah satu yang muncul adalah video Pak Cemplon. itu tuh pedagang pasar legen Bonyokan Jatinom Klaten yang kondyang itu.  


Nah kali ini tipis-tipis saja saya akan glenikan tentang salah satu arena lapaknya pak cemplon di klaten, yaitu pasar legi atau pasar legen Bonyokan. Tempat ini adalah pasar dadakan di lapangan Bonyokan Jatinom Klaten. 


Sesuai dengan namanya "pasar legen atau legi" kalau dalam hari pasaran Jawa. jadi, ya cuma buka saat pasaran legi saja pasar ini. 


Sebelum sebegitu termasyur seperti sekarang ini, dulu pasar legi Jatinom lebih terkenal sebagai pasar hewan dan burung. Aneka jenis burung kicau dan anggungan serta hewan ternak besar seperti sapi dan kambing, selain itu ramai juga aneka ragam pernik-pernik alat pertanian. 



Semenjak krismon 1997 mendera negeri kita tercinta, banyak pedagang dadakan baru. Pedagang baru ini tumbuh subur bak cendawan. selain itu muncul fenomena dagangan baru dengan genggap gempitanya, yaitu Klitikan


Pedagang klitikan ini menjajakan segala rupa onderdil bekas. baik onderdil sepeda onthel, onderdil sepeda motor bahkan onderdil mobil. Pokonya sembarang lah.


Semenjak saat itulah pasar legi bonyokan jatinom klaten begitu tumpah ruah kebanjiran para pedagang klitikan. Para saudagar klitikan kebanyakan asli dari wilayah klaten sendiri namun ada juga dari luar klaten, seperti Boyolali dan solo.


Harga yang lebih murah dan ada tawar menawar, membuat acara nglitikan semakin mendapat tempat dihati masyarakat.

los pasar sebagai lokasi gelaran pelapak pun sudah tidak muat menampung para pedagang dan pengunjungnya. nah...akhirnya dipindahlah pasar klitikan legen ke lapangan Bonyokan hingga sampai sekarang.


Seiring waktu berjalan beraneka rupa daganganpun mulai menghiasi pasar lima harian sekali ini. banyak rupa dan macam-macam pula. bahkan banyak selentingan guyon maton tentang komplitnya pasar legen sekarang ini 


"Mau es cendol sampai baut kunci ada..."

"Mau cari celana dalam sampai topi koboi juga ada"

kalau mau cari gebetan lek? wah.. coba tanya pak Cemplon pakde..


"Mangewu!!" ha ha ha


Salam kekel



Mengenal bumi lebih dekat di Watu Sepur Bayat

November 16, 2018 Add Comment
Selamat berjumpa kembali masbro dan mbak sist yang budiman. kali ini saya akan mengilar-ilar certita dari satu tempat yang kece di klaten. selain kece tentunya sekaligus spik-spik tempat syahdu sambil mengenal alam dan bumi kita tersayang secara lebih intim.
Namanya watu sepur bayat, mungkin bagi kalian semua nama tempat ini masih asing ditelinga, Watu Sepur memang masih tergolong tempat wisata yang masih baru, bila dibandingkan dengan Bukit cinta atau puncak arjuna yang lebih dulu ngehits.

berlokasi dikawasan pegunungan Jiwo, atau lereng bukit karangpandan. Dukuh bogoran, jotangan, kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Sebenarnya watu sepur memiliki potensi wisata yang besar. tidak hanya ekowisata semata tetapi juga edukasi, hanya saja sampai sekarang belum tersentuh dan terkelola oleh instansi terkait dengan baik..  wah wah

sebelum tenggelam serius lebih dalam, kita liatin dulu yuk ada apa sih di watu Sepur Bayat?



untuk mencapai lokasi ini tidaklah sulit dan susah, karena sudah ada baliho petunjuk kearah lokasi persis dipinggir jalan wiro-bayats. Letaknya di sebelah utara paseban sunan tembayat. di aplikasi google map juga sudah terpapar dengan syantiknya.

gapura pintu masuk Watu Sepur terbuat dari batang kayu yang yang dibentuk sedemikian rupa layaknya gapura masuk desa waktu 17an jaman lampau gitu..mungkin lho ya menurut pengelola warga setempat agar ciri khas suasana desa khas Bayat tetap melekat di jaman kekinian.
Untuk tiket masuk Rp.2.000/ orang, dan parkir motor Rp. 2.000 sedangkan mobil Rp. 5.000.
bagi yang suka swafoto atau pemburu spot foto kekininan ada banyak tempat yang disediakan secara merdeka dan gratis kok, weis...

dari pintu masuk sampai ke puncak gardu pandang kita akan di hadapkan pada jalan bertangga dengan batang kayu di sudut-sudut tangganya. Tangga lurus tanpa jeda, bagi yang jarang olah raga kayaj saya bakalan dijamin akan gobyos dan ngos-ngosan begitu sampai di puncak bukit.
karena berlokasi lereng bukit dengan dengan ketinggian tidak lebih dari 500mdpl jangan berharap tempatnya sejuk dan dingin sob, tapi untunglah pepohonan di sini tumbuh dengan rimbunnya. cocoklah buat ngadem..wkwkwk.



nah kenapa kok disebut watu sepur?apa ada sepur diatas bukit? Enggak sob,sebenarnya watu sepur adalah gugusan atau tumpukan lapisan batu yang memanjang di punggung bukit ini dan tersingkap. Panjang sibhkapanya sekitar 120an meter. deret-deretan batu inilah kemudian oleh masyarakat sekitar disebut watu sepur.


masih minimnya publikasi hasil penelitian ilmiah tentang lokasi ini menjadikan informasi destinasi watu sepur yang diterima warga sekitar dan pengunjung sangat terbatas. umumnya informasi yang diketahui sebatas tempat wisata, spot foto yang instagenik, dan lain sebagainya.
padahal sebenarnya komplek wilayah perbukitan ini adalah komplek laboratorium geologi alam terlengkap dan terbesar di jawa tengah. Bahkan hingga saat ini para mahasiswa dan peneliti geologi selalu merekomendasikan tempat ini untuk penelitian.

deretan batu pembentuk watu sepur adalah lempeng lapisan bebatuan purba yang tersingkap akibat fenomena penujaman lempeng jutaan tahun silam. selain itu beberapa fragmen batu kapur di bukit ini merupakan tipikal karang pantai lengkap dengan biota laut purba yang telah membatu. Namun beberapa tumbuhan endemik khas pantai masih ada disini lho, seperti pohon pandan laut.

Salah satu sumber rujukan ilmiah tentang tempat ini adalah laporan hasil penelitian Bothe pada tahun 1927, dia adalah seorang ahli geologi yang bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda. dalam paparan penelitiannya dia mengambil sample lokasi eksplorasi ambisius pembangunan pusat irigasi industri perkebunan tebu dan tembakau di wilayah klaten.
proyek pembangunan ini telah dimulai pada tahuan 1917 atas prakarsa raja keraton kasunanan PB X. proyek yang dimaksud adalah pembuatan penampungan air untuk irigasi yang sekarang bernama rowo jombor.
pembuatan terowongan air yang menembus bukit yang disebut dengan terowongan gunung pegat  ternyata menyingkap misteri fenomena alam yang terjadi jutaan tahun silam.


akhirnya walaupun lokasi watu sepur sekarang ini tidak se-eksotik gunung api purba di Nglanggeran, namun tetap saja memiliki potensi yang tak kalah besar dan tak pula kalah otentik sebagai tempat ekowisata bahkan wisata edukasi yang luar biasa.

nah penasaran pengin ke watu sepur (lagi)?.... yuk gassss

Candi Dawangsari, reruntuhan stupa di bukit kedamaian Abhayagiri

October 08, 2018 Add Comment
Hallo pecinta ngetrip sekalian yang berbahagia, bagaimana kabarnya?
tujuan perjalanan blusukan candi kali ini mungkin sebagian dari manteman semua masih asing dengan tempat ini. namanya Candi Dawangsari atau Stupa Dawangsari. dimana itu lokasinya? secara administrasi situs sejarah ini berada di dusun Dawangsari, Sambirejo Kecamatan Prambanan, Sleman Yogyakarta. masih dikomplek bukit Abhayagiri atau sebelah tenggara komplek situs Ratu Boko kok sob.

kalau manteman sudah pernah mengunjungi Candi Barong, pasti tidak akan sulit menemukan situs ini. Kalau dari jalan Jogja-Solo, sebelah selatan candi prambanan kan ada lampu merah, nah jalan sedikut ke barat sampe ketemu jalan ke selatan lurus saja 3.5 km ke selatan, jalan perkampungan, sampai naik ke perbukitan Abhayagiri, sampai deh.

Sayangnya sampai sekarang situs ini masih berupa reruntuhan batu dengan beberapa tumpukan yang sudah mulai tersusun.


Sebaran batu adesit penyusun candi atau situs ini tersebar di sebidang tanah hampir seluas lapangan sepakbola. jangan berpikiran tempatnya datar dan lapang seperti candi Barong ya, kontur tanahnya sedikit berundak.


melihat reruntuhan struktur candi berupa stupa, bisa dikatakan situs ini merupakan situs candi budha atau hindu budha. Sedangkan candi Barong yang letaknya 200 meter disebelahnya merupakan peninggalan agama hindu siwa.
Dari keterangan yang didapat rupanya situs dawangsari dibangun dalam waktu yang bersamaan dengan candi Barong, dan beberapa candi di kompleks bukit ini.

situs dawangsari ini diperkirakan dibangun pada abad ke 9 sampai 10 Masehi. yang menarik dari situs candi dawangsari ini adalah adanya stupa candi yang berdiameter sangat besar, ukuran stupa situs dawangsari setara dengan stupa candi borobudur di Magelang.
tidak banyak sumber sejarah yang bisa digali untuk menyibak misteri yang menyelimuti sejarah candi dawangsari.
Dalam cacatan kajian kepurbakalaan masa Hindia Belanda pertama kali situs ini disebut dalam kajian sejarah ROD pada tahun 1915, akan tetapi baru tahun 2001, ada kajian serius untuk menindaklanjuti penemuan ini.


melihat dua bangunan sejarah berupa candi Hindu dan Budha dalam satu komplek bukan sesuatu yang asing dimasa lampau, terutama saat berkuasanya kerajaan mataram kuno. Di dalam komplek candi prambanan misalnya juga ada sebuah candi Budha, selain itu ya ditempat ini.

hal ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat penganut ajaran Hindu dan Budha pada waktu itu bisa hidup berdampingan atau rukun.

melihat kondisi situs yang masih berantakan dan tidak seberuntung dengan dengan disebelahnya yaitu candi Barong, saya tidak bisa membayangkan apa sebenarnya yang terjadi dimasa lampau sehingga candi dawangsari sampai berceceran sedemikian rupa.


nah bagi kalian yang hobi tilik candi, tempat ini sangat rekomended masuk list kunjungan. apalagi sambil bergowes ria, ajib banget pokoknya.


salam Nggenjot Onthel

De Tjolomadoe, tempat instagramable dan bersejarah di ujung Soloraya

October 02, 2018 Add Comment
"Suasana tempo dulu seperti hidup kembali, seperti dalam percakapan Gula Jawa" begitu kira-kira kesan pertama saya saat memasuki komplek bekas pabrik gula tua bernama De Tjolomadoe yang ikonik dan bersejarah di Soloraya.
sudut-sudut bangunan besar dengan cerobong asap jangkungnya sangat instagramable dan sedang ngehits di kalangan kawula muda. 




lokasi De Tjolomadu berada di Paulan wetan, Malangjiwan, Colomadu Karanganyar. walaupun berada di pinggiran kota namun untuk menuju ke De Tjolomadoe sangat gampang karena letaknya pesis di pinggir jalan besar Jl Adi Sucipto. 


Sebelum dinamai De Tjolomadoe dan berubah fungsi, tempat ini awalnya bernama pabrik gula Colomadu (PG Colomadu). 

Pasangsurut industri perkebunan telah purna dilalui, sempat menjadi biang kegemilangan dimasa lalu, kemudian terkapar jatuh oleh kejamnya jaman dan kini hidup kembali menjadi tempat kekinian "ala jaman now" merupakan kisah panjang pabrik gula colomadu.



Kalau kalian pernah nonton film Habibie Ainun pasti tahu dong celetukan tokoh Habibie saat melihat senyumanya Ainun "Gula Jawa" 
loh gimana ini? terus apa hubungannya dengan De Tjolomadu? kan film habibie ainun latar adeganya di Pabrik Gula Gondangwinagoen klaten. sama-sama pabrik gula kali ya?  

maksudnya gini mas bro dan mbak sist sekalian. De Tjolomadoe atau nama sebelumnya Pabrik Gula Colomadu atau Sugar Fabriek Tjolomadoe sebelum direnovasi alih fungsi dan kembali dibuka merupakan pabrik tua yang mati suri, dan terbengkalai selama puluhan tahun. bahkan sampai pernah dijadikan tempat untuk syuting uji nyali. walah 

makanya kok saya langsung teringat salah satu celetukan "gula jawa" tersebut saat pertama kali memasuki komplek De Tjolomadoe secara langsung dari dekat. "Ewoow" banget dech. 




berkunjung ke tempat ini serasa benar-benar menikmati "Gula Jawa" kalau yang hobi cekrek-cekrek. 

yakin dech kalian bakal menggila kalap. sstt masih gratis untuk masuk kesini, paling cuma biaya parkir saja.

menceritakan pengalaman ke tempat bersejarah tak lengkap dong tanpa menjembreng masa lalunya?


Adalah inisiatif dari KGPAA Mangkunegara IV setelah naik tahta pada tahun 1853. untuk menyelamatkan kadipaten dari kebangkrutan maka perlu untuk sesegera mungkin menggerakkan roda ekonomi kadipaten yang sedang dilanda krisis keuangan dan lilitan hutang. salah satunya dengan membangun pabrik gula. 


cara ini ditempuh lantaran kadipaten mangkunegaran menunggak warisan hutang dari generasi sebelumnya kepada pemerintah kolonial belanda setelah perjanjian salatiga. jumlah hutangnya luar biasa besar waktu itu yaitu sebesar f 100.000. 


setelah mendapat ijin dari kepala residen Surakarta J.H Tobias untuk menarik kembali lahan lungguh yang sebelumnya di sewa untuk perkebunan milik pemerintah kolonial KGPAA mulai merancang untuk mewujudkan mimpinya membangun pabrik gula yang dikelola langsung dibawah kendali kadipaten Mangkunegara. 


Tanggal 8 Desember 1861 pembangunan dimulai. dengan dibantu sokongan dana sebesar f 400.000 dari seorang mayor Tionghoa dari semarang bernama Be Biau Tjoan pabrik gula pertama milik penguasa lokal jawa berdiri. 


Masa-masa kegemilangan pabrik gula colomadu dimulai pada tahun 1861 saat untuk pertama kalinya pabrik ini beroperasi menggiling tebu untuk dijadikan gula dengan kwalitas bagus. 


Karena bisnis gula sedang mengalami prospek yang cerah kadipaten mangkunegaran melebarkan sayap bisnisnya ke wilayahnya yang lain tepatnya di lereng gunung lawu dengan mendirikan pabrik gula bernama Tasikmadu. 


Singkat cerita akhirnya kadipaten mangkunegra mampu melunasi hutang-hutangnya pada pemerintah kolonial belanda. bahkan terus mencatatkan surplus keuntungan sehingga menjadi wilayah kadipaten otonom yang kaya. 


puncak kejayaan industri gula kadipaten mangkunegaran terjadi pada tahun 1928 saat KGPAA Mangkunegara VII bertahta. disaat beberapa pabrik gula milik swasta dan pemerintah Kolonial Belanda mengalami masa surut justru PG Colomadu dan PG Tasikmadu terus bertahan dan berkembang, bahkan menjadi pabrik gula penghasil gula terbesar di wilayah Asia. 


pada tahun inilah PG Colomadu mengalami masa keemasanya. fasilitas disekitar pabrik gula sangat lengkap. mulai dibangunya sekolah dan fasilitas klinik kesehatan (semacam rumah sakit) yang diperuntukkan kepada pegawai dan keluarga karyawan pabrik.


sayang masa romantisme manisnya industri gula mulai berangsur suram saat masa penjajahan Jepang hingga masa revolusi kemerdekaan. 


Setelah kemerdekaan pemerintah Republik Indonesia mulai melakukan nasionalisasi seluruh perusahaan perkebunan. PG Colomadu berada dibawah bendera PT perkebunan nusantara. 


selama beroperasi kembali ternyata keuangan PG Colomadu tidak kembali membaik. ketertinggalan teknologi serta mandeknya inovasi perusahaan ditambah faktor buruknya menagemen pengelolaan membuat setiap tahun pabrik ini terus mencatatkan keruagian. 


puncaknya pada tahun 1998 PG Colomadu mulai menghentikan aktifitas gilingnya. mulai ditinggalkan dan dibiarkan mati suri. sedih ya...  


Setelah hampir 20 tahun berlalu PG Colomadu kembali berdenyut, tepatnya 24 maret 2018. peresmian PG Colomadu yang telah mermetamorfosis kini berganti nama menjadi De Tjolomadu. 

konon tak tanggung-tanggung, komposes dunia yang terkenal macam David Foster dan artis papan atas Anggun C Sasmi kalau tidak salah ikut menyemarakan acaranya peresmianya.

lah terus saya kesini kapan? hehe

saat acara Vespa "Solo Mods May Day" saya sempat mampir ke tempat "Gula Jawa ini". a
caranya oke banget dan petjah....

sayang tak banyak foto-foto.




Satu lagi kalau kalian berkunjung ke De Tjolomadoe kalian bakal melihat bangunan besar bertuliskan Anno 1928. kalian mesti foto disini. hahaha



belum sah rasanya kalau kalian belum mengabadikan momen keberadaanmu di sisini "cekrek, capsien aku di kene  terus upload"




Lepas dari segala polemik yang masih mendera antara pihak ahli waris Mangkunegaran dengan pemerintah dalam hal ini BUMN yang bertanggung jawab dalam menyulap De Tjolomadoe, tidak salah kalau kalian berkunjung ke tempat unik satu ini. tak hanya wisata belaka yang didapat tapi juga pengalaman menyelami sejarah industri gula di tanah jawa. ah "Gula Jawa"


salam



Embung Tirtomulyo Kemalang Klaten, Embung unik di kaki gunung Merapi

January 28, 2018 Add Comment
NGETRIP - Hallo manteman pecinta mblusukan semua, ternyata eh ternyata di klaten ada beberapa embung yang tak kalah eksotic dibandingkan dengan kabupaten tetangga Gunung Kidul loh..Salah satunya adalah embung Tirtomulyo, lokasinya di desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang Kabupaten Klaten. persisnya berada di samping kanan obyek wisata Deles. Mantab sob suasana di embung ini. hmm adem khas suasana di Gunung Merapi.



Destinasi baru ini memang belum begitu ramai dan terkenal sob, karena baru diresmikan pada 22 maret 2017 kemarin. itupun masih dalam proses finishing, tapi bagi manteman yang suka berpetualang cieh cieh, ngetrip ketempat ini lumayan whortit lah. nah catatan mblusuk ngetrip kali ini saiya mencoba mengunjungi tempat ini, cekkidot..

Embung Tirtomulya fungsi utamanya adalah tempat penampungan air hujan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat sekitar embung. loh kok?iyes sob, hampir setiap tahun saat musim kemarau datang daerah ini menjadi langganan kekurangan air bersih. karena itu keberadaan embung ini sangat dinantikan warga sekitar. dengan luas 0,6 hektar embung ini bisa menampung 12.000 meterkubik air hujan. eh tahu nggak sob embung Tirtomulyo merupakan embung tertinggi di klaten lho..hehehe selain itu pemandangan embung ini lumayan syahdu apalagi menikmati suasana embung dari sisi lereng bukit sebelah utara, sambil menikmati kopi hangat hmm (ngayal..lha belum ada yang jual kopi disini) karena masih baru tempat ini ketika saiya kunjungi enggak begitu banyak pengunjungnya. fasilitas yang ada disini juga belum begitu banyak, sepanjang saya melihat hanya ada satu gazebo dan beberapa tempat berteduh, serta tempat untuk parkir kendaraan. mungkin masih tahap pembangunan penambahan fasilitas gitu. oiya mengunjungi embung ini enggak dipungut tiket masuk sob alias free. sip kan?

Untuk menuju lokasi embung Tirtomulyo dari pusat kota klaten dibutuhkan waktu sekitar 1 jam, dengan jalur jalan “aspal” dan jalan sebagian jalan tipe cor beton. bisa ambil jalur via Gayamprit-Basin-Kemalang, jalur kedua jalur Jatinom-Karangnongko-Surowono atau jalur ke tiga dari sisi selatan via Jl Jogja-Solo (pabrik Gula Gondang Winangoen- Basin- Kemalang-Deles) atau jln Deles Indah.

Nah ngetrip kali ini via jln Deles Indah dengan jalur legendnya. dari arah lampu merah pabrik gula Gondang Winangoen  kita ambil jalan cor beton (jln Deles Indah) sampai mentok pertigaan pasar Basin terus ambil ke kiri (jalanya aspal mulus sob). Sampai masuk wilayah kecamatan Karangnongko (pom bensin kanan jalan) lurus ke utara menuju arah pasar kembang dan obyek wisata Deles.

Setelah melewati Pasar Kembang  perjalanan masuk babak baru jalur real Adventure dimulai...jalur ini benar-benar Legend. selain kita harus bersaing dengan pemilik jalur (maksudnya kendaraan gol C) beberapa spot jalan aspal ini berubah menjadi medan offroad plus tanjakan. Awas ada Jeglongan Sewu.. syahdunya....

Perjalanan menuju embung Tirtomulyo dari pasar kembang sebagian besar merupakan jalur menanjak tipis-tipis. Kiri-kanan jalan kita akan menyaksikan banyak tumpukan pasir atau depo pasir berderet-deret. Di wilayah ini  ketika musim buah durian banyak warga yang menjajakan buah durian (hampir semua pekarangan rumah ditanami pohon durian soalnya)konon katanya jenis durian asli di Kemalang ini varian durian Petruk. Legit banget rasanya...hhmm  Durian ooh Durian.....

Udara “anyles” mulai terasa walaupun cuaca terik menyengat seolah membunuh waktu, lha gimana sob tak terasa sekitar 30 menitan telah meninggalkan pasar kembang kok. sampailah kita pada gapura Obyek Wisata Deles..kalau lurus ya masuk kawasan deles sob, nah kita ambil ke kanan atau kle arah desa Tegalmulyo, akses jalan ke lokasi embung lumayan halus sob sebagian sudah di aspal sebagian lagi jalan cor beton, tapi layaknya jalan-jalan kampung pastilah jalurnya enggak lebar...karena waktu itu saiya bingung arah mana timur-mana barat, ditambah petunjuk arah ke lokasi embung lumayan minim. jadinya ya sering tanya penduduk sekitar. Waduh...tapi warga sekitar ramah-ramah dan baik hati kok..maturnuwon budhe pakde, paklik dan bulik. hehe jangan sungkan tanya ya sob kalau bingung...

hingga sampailah ke desa Tegalmulyo, jalanya wow nanjak sob.. soalnya desa tegalmulyo merupakan Desa paling tinggi di kabupaten klaten. Lokasi embung  Tirtomulyo sendiri berada diujung desa, agak "nylempit" gitu....

rasa penasaran dan capek langsung cling, suegeer tenan udara disini. Pemandangan embung Tirtomulyo ternyata jauh lebih bagus daripada yang ada difoto sob.. suer dech...sayang hujan rintik-rintik turun shingga enggak bisa berlama-lama..wah

ada satu tips nih sob kalau berkunjung ke Embung Tirtomulyo ini

1>> Please jangan buang sampah sembarangan ya...apalagi dibuang diembung, soalnya fungsi embung ini untuk tampungan air hujan dan dijadikan cadangan air untuk konsumsi warga sekitar saat musim kemarau datang..oke manteman demikian dulu sedikit cerita trip ke embung Tirtomulyo Kemalang klaten. semoga bermanfaat dan menjadi referensi tujuan wisata kamu di akhir pekan..

Salam Blusukan Hore..


Tikungan Irung Petruk, destinasi gardu pandang asyik untuk melihat kota boyolali dan solo

January 13, 2018 Add Comment

Mendengar  namanya pasti bayangan  kita akan tertuju pada salah satu tokoh punokawan dalam pewayangan. Irung Petruk merupakan sebuah tikungan dijalur Solo-Selo-Borobudur,  tepatnya di salah satu tikungan melengkung tertajam diruas jalur ini yaitu sekitar 2,5 Km dari Pasar Cepogo. Kalau dilihat landmark peta di google map jalur ini merupakan jalur penuh kelokan kan tepat di lokasi irung Petruk memang mirip seperti seperti bentuk hidung mancung yaitu tikungan balik 180 derajat atau tusuk konde.



Dipilihnya nama Petruk untuk tempat ini tidak lepas dari cerita legendaris tokoh dimasa lampau yang tinggal disekitar lokasi ini, namannya Mbah Petruk. Beliau adalah salah satu tokoh penyebar agama Islam di wilayah Selo. Selain itu penempatan patung Petruk ditikungan ini menurut warga sekitar sebagai tanda atau tetenger tikungan yang tajam agar pengguna jalan lebih waspada..

Lanjut....
Tikungan Irung Petruk di hari libur cukup banyak kawula muda dan para petouring yang mendatangi tempat ini untuk menikmati pemandangan sekaligus melakukan selfie dengan latar belakang patung Petruk, jika sobat hobi foto-foto dan selfi- dijamin bakal kalap kamera. Asli view bentang alam dari tempat ini super super keren apalagi saat pagi, maksudnya melihat sunrise sob..hmmm jadi betah banget berlama-lama.

Menikmati suasana alam di irung Petruk kurang lengkap kalau tidak ngopi cantik sob, tenang disekitar lokasi ada warung kopi kok, tapi kopi instan lho ya, dan tidak lupa tentunya gorengan tempe jumbo apalagi pas masih hangat wow... cocok.. harganya? Jangan kawatir ini Boyolali bro..

Sayang seribu sayang saat ini banyak sekali coretan yang ditemukan di sekitar patung Petruk. Bahkan sering ditemukan sampah yang berserakan di sekitar patung. Yaahhh..ayo dong gaes budayakan tertip kebersihan, kita jaga hadiah Tuhan yang indah ini biar anak cucu kita kelak tetap bisa menikmati indahnya tempat ini...

Lanjut....
Mengunjungi tempat ini , kalau menurut saya feel-nya jalan-jalan lebih dapet kalau naik motor, kenapa? Sensasi meliuk liuk dan tanjakan lumayan ekstrim di padu bentang alam yang adem dimata jauh lebih terasa nikmatnya..

Nah kalau sobat semua penasaran ingin ketempat ini ada beberapa tips
1. Pastikan mesin kendaraan dalam keadaan sehat dan prima
2. Rem di pastikan bekerja dengan baik dan pakem
3. Kurang dianjurkan menggunakan motor matic apalagi boncengan (sebenarnya fine-fine saja cuma biasanya sedikit memaksa full trotle)


Demikian ulasan tempat asyik dan nge-hits di boyolali, semoga bermanfaat dan berguna... Salam piknik...

Klaten Surganya Soto

January 08, 2018 Add Comment
Hallo mas bro mbak bro semua.. ketemu lagi disini, hhmm lama nggak post artikel, baru semedi cari wangsit nih..he he he..Landjut...
kali ini saya mau membahas masalah kuliner, tempat jajan dan yang berhubungan dengan selera (laaapaar..he he) pastinya yang budgetnya hemat-hemat lah...nah targetnya menu berkuah yang banyak disukai seantero masyarakat Indonesia...(woow) yaitu SOTO.

Kuliner soto saoto atau beberapa nama turunan lainya yang merujuk pada menu makanan berkuah kaldu dengan suiran daging dan potongan sayur kol, touge dan dan mie putih (gak semua ada) serta irisan seledri dan taburan bawang goreng...hhmhmh yummy..

di kota klaten mencari menu soto itu sangat mudah, dan banyak dijumpai. mulai dari warung kecil sampai warung besar kusus soto banyak dijumpai. ga peduli pagi, siang sampai malam pasti ada. 

nah salah satu yang lagi hits di kota klaten yaitu warung soto Kwali Pak Suryo. lokasinya agak dlesep sih, yaitu di desa sekalekan (tidak jauh dari tempat makam kyai Melati) kalau dari Jalan pemuda klaten sebelah selatan -alun klaten ada perempatan kecil ambil jalan ke kiri alias ketimur. kira-kira 200an meter warung soto ini sudah terlihat. cukup ramai pengunjungnya terutama saat pagi dan diakhir pekan. 


lazimnya soto, penyajian soto di warung ini menggunakan mangkuk cembung kecil. sebenarnya ada dua pilihan soto yang disajikan, tergantung porsinya yaitu soto kecil dan soto besar. yang membedakan hanya ukuran mangkuknya, dan pastinya tarif harganya  he he he..

Satu mangkuk soto kecil harganya Rp.3000 saja sedang mangkuk besar Rp. 5000. selain soto pasti juga ada beranekaragam (heh kayak toko pakaian :) ) gorengan seperti tahu, tempe, bakwan, sate usus, sosis tusuk goreng daaaaan kerupuk, harganya standard lah...
nah...penasaran?warung ini cuma buka dari pagi sampai sore gaes...

Landjut gan.....
Nah...kalau mau cari soto di malam hari...ini nih tempatnya..sangat legend pokoknya.
dan menurut saya warung ini sangat ledendaris di klaten sisi timur khususnya daerah kecamatan Cawas...
namanya Soto Chotin atau jamak disebut "Soto Tengah Pasar Cawas. 
Sesuai dengan sebutan namanya lokasi warung soto ini berada di dalam pasar Cawas Klaten. 
jam operasional warung soto ini hanya malam hari bro...yaitu pukul 19.00 sampai soto habis, yaa kira-kira tutup sekitar jam 03.00 pagi. he he jangan ngarep warung soto ini buka pagi ya..soalnya kalau pagi tempat warung ini berfungsi sebagai los pasar.hmmmz
Setiap malam warung yang lokasinya tepat disebelah pintu masuk pasar cawas ini selalu ramai sesak dengan pengunjung. 
Selain rasanya yang ajib minuman spesialnya juga mantap yaitu teh poci tubruk. uniknya wadah gelas dan pocinya terbuat dari tanah liat. awesome dach...

Oiya satu lagi soal harga, banderol seporsi soto dan sepaket teh poci tubruk di warung ini yang membikin terkejut!!! asli murah bingit.

ahh jadi pengin soto..

Sangiran The Homeland of Javaman…jejak terakhir manusia Jawa yang hilang?

November 16, 2016 Add Comment
Sangiran adalah sebuah wilayah di Jawa tengah tepatnya 17 km arah utara kota solo. Sangiran merupakan sebuah lembah yang terbentang di bantaran sungai bengawan solo dan gunung Lawu. Kawasan sangiran mulai tahun 1977 ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia sebagai cagar budaya dan pada tahun 1996 situs ini terdaftar dalam Situs Warisan Dunia UNESCO. Kita sangat patut berbanggga karena sejak tahun 1999 Sangiran masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO sebagai World Heritage (No. 593, dokumen WHC-96/Conf.201/21).

Mendengar situs Sangiran mengingatkan kita pada penemuan fosil manusia purba yang telah berusia sekitar 1,8 hingga 2,5 juta tahun yang lalu. Perdebatanpun muncul tentang asal usul manusia purba sangiran yang diidentifikasi sebagai homo erectus, dengan manusia modern. Celakanya teori yang tertanam di benak kebanyakan masyarakat mengenai hubungan penemuan manusia purba dengan manusia modern adalah dengan pendekatan analisis penentangan terhadap teori evolusi Darwin saja. Sehingga kepingan kepingan peninggalan masa lampau tersebut seolah hilang keterkaitanya dan membeku tanpa makna apapun.

Ketika pertama kali mengunjungi museum sangiran saya teramat terkagum dengan banyaknya fosil-fosil yang ditemukan di lembah sangiran. dan ternyata lebih dari 50% penemuan fosil manusia purba yang ada di dunia berada di lembah sangiran. Seketika pertanyaan besar yang ada di kepala saya adalah siapa mereka?benarkan mereka manusia jawa yang hilang?

menyusuri tiap koleksi museum sangiran seolah membuka tabir misteri kehidupan masa purba di tanah jawa dan dunia. Lokasi museum sangiran merupakan pusat bentang alam kehidupan si manusia penjelajah dan tempat tinggal manusia purba jawa. Tempat mereka hidup berdampingan dengan semua flora dan fauna yang hidup bersamaan dengan kehadiran mereka hingga manusia purba jawa dan mahkluk hidup disekitarnya menghadapi takdirnya, .

Tersingkapnya misteri situs sangiran
Ketertarikan seorang arkeolog dan dokter berkebangsaan Belanda Eugene Dubois yang mengeksplorasi peninggalan purba di aliran sungai bengawan solo ternyata membuahkan hasil yang mencengangkan dunia yaitu penemuan tengkorak dan tulang paha Pithecanthropus erectus (“Manusia Jawa”) oleh Eugene Dubois di Trinil, Ngawi, tahun 1891. Fosil ini merupakan salah satu fosil kepala manusia tertua yang ditemukan dimuka bumi. Tak anyal penemuan “gila” ini membuat seluruh mata peneliti di seluruh dunia terarah ke Jawa tepatnya daerah aliran sungai bengawan solo. Adalah Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald yang menemukan alat serpih dibukit Ngebung di wilayah sangiran yang jumlahnya tidak sedikit. alat sepih tersebut terbuat dari batu kalsedon. Sehingga fokus eksplorasi di arahkan di wilayah lembah sangiran.
Awalnya Situs Sangiran adalah sebuah kubah penelitian yang dinamakan Kubah Sangiran kemudian tererosi bagian puncaknya sehingga membentuk sebuah depresi akibat pergerakan dari aliran sungai. Pada depresi itu ditemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang kehidupan di masa lampau. Sangiran dilewati oleh sungai yang sangat indah, yaitu Kali Cemoro yang bermuara di Bengawan Solo. Daerah inilah yang mengalami erosi tanah sehingga lapisan tanah yang terbentuk tampak jelas berbeda antara lapisan tanah yang satu dengan lapisan tanah yang lain.

Dalam lapisan-lapisan tanah inilah yang hingga sekarang banyak ditemukan fosil-fosil manusia maupun binatang purba. Berdasarkan penelitian geologis, situs Sangiran merupakan kawasan yang tersingkap lapisan tanahnya akibat proses orogenesa (pengangkatan dan penurunan permukaan tanah) dan kekuatan getaran di bawah permukaan bumi (endogen) maupun di atas permukaan bumi (eksogen). Aliran Sungai Cemoro yang melintasi wilayah tersebut juga mengakibatkan terkikisnya kubah Sangiran menjadi lembah yang besar yang dikelilingi oleh tebing-tebing terjal dan pinggiran-pinggiran yang landai. Beberapa aktifitas alam di atas mengakibatkan tersingkapnya lapisan tanah/formasi periode pleistocen yang susunannya terbentuk pada tingkat-tingkat pleistocen bawah (lapisan Pucangan), pleistocen tengah (lapisan Kabuh), dan pleistocen atas (lapisan Notopuro). Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di lapisan-lapisan tersebut berasosiasi dengan fosil-fosil fauna yang setara dengan lapisan Jetis, lapisan Trinil, dan lapisan Ngandong.

Balung Butho dan Cerita rakyat 
tentang pertempuran para raksasa di lembah Sangiran.
Para ilmuwan semua sepakat mengatakan bahwa wilayah lembah sangiran dahulu merupakan tempat yang sangat subur, sumber makanan dan surga ekosistem kehidupan karena berada di jalur katulistiwa. Sehingga kawasan ini menjadi tujuan akhir migrasi beragam makhluk hidup termasuk manusia purba. Kenyamanan dalam beradap tasi membuat si manusia penjelajah ini membuat pangkalan perburuan dan tempat menetap. Kenyamanan kehidupan masa purba di tanah jawa sepertinya terhenti oleh fenomena alam yang luar biasa dahyat sehingga menyapu jantung pulau jawa. Penemuan lapisan magma vulkanik yang membentuk lapisan dan menutup fosil yang ditemukan menguatkan bahwa telah terjadi letusan vulkanik yang besar di lembah sangiran. Selain itu adanya menemuan hewan laut berupa kerang yang berusia lebih dari ratusan ribu tahun menandakan daerah ini juga pernah tenggelam.

Jauh setelah kehidupan purba di sangiran terhenti , kehidupan mulai ada lagi di wilayah lembah sangiran. Cerita lisanpun muncul secara turun temuran diwilayah lembah sangiran. Cerita motos itu tentang kehidupan dimasa lampau di lembah sangiran dan mitos tentang pertempuran para raksasa selama ribuan tahun. Jejak puncak pertempuran para raksasa berada di kubah sangiran yang berakhir dengan tewasnya seluruh raksasa. Istilah balung butho yang banyak ditemukan di wilayah sangiran seolah membuktikan pertempuran para raksasa itu mamang benar terjadi. Masyarakat sangiran mengangggap tulang besar atau balung butho tersebut memmiliki kekuatan magis, sebagai jimat, obat anti bisa binatang liar dan penolak setan sehingga tulang belulang purba ini dibiarkan berserakan tanpa dipindahkan oleh masyarakat sekitar. Kemunculan para peneliti asing dari eropa perlahan-lahan mulai mengikis pemahaman masyarakat sangiran akan adanya mitos balung butho.



Diakhir tulisan ini saya mencoba merenungkan tentang misteri kehidupan dimasa lampau, tentang sosok manusia penjelajah yang telah menemukan rumahnya berupa tanah impian, tentang sosok purba manusia jawa yang telah mendiami pulau ini selama jutaan tahun yang lalu, hingga akhirnya menemukan garis hidupnya, PUNAH.

Deles Indah, pualam lereng merapi yang pernah jaya

February 26, 2016 Add Comment

Bagi kamu yang tinggal di klaten pasti tahu tempat wisata ini. Deles Indah cukup ikonik bagi masyarakat klaten, dan menjadi tujuan fovorit di akhir pekan dan liburan.
kalau bogor punya puncak klaten pun juga punya, ya deles inilah puncaknya klaten. terletak di ketinggian 800-1300mdpl menjadikan deles sebagai tempat wisata tertinggi di klaten. bisa kebayangkan gimana sejuknya udara pegunungan di lereng merapi...hmmzz.
deles atau deles indah masuk dalam wilayah desa sidorejo kecamatan kemalang berjarak 25 km dari klaten dan kurang dari 10 km dari puncak merapi
untuk menuju ke tempat ini sangat mudah. kalau dari jalan jogja solo tepatnya sebelah timur pabrik gula gondang winangoen masuk lurus ke arah pasar kembang (jl deles indah) gampang kok, hehe..cuma ya itu kalau sekarang jalanya agak anu gitu, terutama jika sudah melewati pasar kembang. pas mulai menanjak jalanya dan konsentrasi musti lebih, harus sabar dan hati-hati. banyak ranjau dan bebatuan aspal yang lebas. kenapa begitu?ya karena saat ini jalan ini merupakan akses utama truck pasir galian c. oke deh landjuuut....
Next kita oprek jalur syahdu ke deles..

Featured Post

Nostalgia Sepeda Jengki Phoenix, sepeda China yang dimiliki hampir seluruh keluarga Indonesia

                    Pertengahan tahun 1965 Presiden pertama RI Soekarno pernah menumpahkan kekesalanya pada budaya barat yang mulai tersemai...

Artikel lainya gan..