Review ban scooter Oshaka MX2300, Citarasa Lokal

July 12, 2018
Hallo mas bro vespa mania semuanya, sebagai salah satu motor klasik dengan populasi lumayan banyak di tanah air, tentu masbro semua menginginkan vespanya tampil trendi bukan? 

salah satu yang membuat tampilan vespa tambah ganteng adalah bagian kaki-kaki, maka banyak dari masbro semua mendandani sekuter vespanya dengan tampilan kaki-kaki yang sedap dipandang. 


vespa dengan modif repaint baru atau dengan tampilan original paint yang dibiarkan beladus akan tambah oke dengan ditunjang pemilihan ban yang yoi.
namun terbatasnya model ban ukuran 10" dan 8" dipasaran tentu membuat masbro Mumet ruarbiasa. apalagi membicarakan anggarannya. kalau dengan anggaran lebih longgar sebenarnya bisa leluasa memilih brand ban impor seperti pirelli atau michelin. 

namun untuk selera standard kayak saiya ya pilihannya setidaknya hanya produk irc dan swallow, dengan konsekuensi kembangan ban itu-itu saja. 

sebenarnya untuk type tubeless ada alternatif kembangan ban yang sedikit lebih beragam. namun kembali ke budged ho ho ho. nah beberapa hari yang lalau saiya coba hunting ke toko ban vespa di wilayah solo kebetulan ban belakang si orange sudah mulus halus. 

singkat kata dan singkat cerita ketemulah ke salah satu toko ban di sekitar gemblegan solo. mencoba tingak tinguk nanya sama ownernya. hmm ternyata ada ban lokal yang menarik perhatian saya, merknya oshaka, hi hihi kayak merk ban sepeda angin ya.


Untuk typenya jenis tubeless type mx 2300, untuk ukurannya sekitar 4.00x10, sekilas bentuk banya mirip dengan ban tubeless swallow..
Cekiibrot penampakannya..







Karena peruntukannya jenis ban ini tubeless jadi secara berat dan ketebalan ban disbanding ban biaya (tubetyre) rasanya lebih berat dan lebih tebal. “rasanya lho” soalnya tidak ditimbang dan diukur.

Singkat kata dan cerita terpasanglah si Oshaka dengan manjanya di ban belakang si orange, rasa-rasanya kegantengannya naik berlipat-lipat, asyiiik. Nah bagaimana sensasi ban sekuter seharga kurang dari 100.000 ini bro?biasakah atau bagaimana bagaimana? Cekidot dech

Soal handling dengan berat ban yang sedikit lebih berat dengan type ban tubetyre atau ban standar vespa pengguanaan ban jenis tubeles membuat handling sedikit mantab,walapun tapak ban mirip-mirip atau bahkan sama ukurannya tapi alur kembangan ban model dual purpose semi tahu memberikan cengkraman ban makin bagus terutama saat melibat jalanan non aspalt. Namun kompon ban yang lebih keras membeuat sedikit minusnya. Secara umum okelah ban ini.

Lain halnya soal kekuatan ban, harus saya akui ban oshaka ini kurang elastic karetnya. Kaku banget, mungkin karena ketebalan kars banya yang sedkikit lebih tebal membuat ban ini sedikit lebih kaku. Tapi tidak sampai menimbulkan vibrasi berlebihan kok bro. 

nah soal daya tahan ini yang belum saya ketahui, selama pemakaian beberapa bulan di si orange oermukaan ban masih oke baik disisi samping maupun celah0celah kembangan ban. Belum saya jumai gejala ban getas atau retak seperti ban dengan kualitas alakadarnya.

Kesimpulannya ban oshaka cukup oke untuk pemakaian harian dengan segala kondisi jalanan khas Negara kita yang halus-halus syahdu. 

Nah sobat semua punya cerita atau pengalaman seputar penggunaan ban lokal merk ini bisa lah didiskusikan di kolam komentar.. caiyooo
Previous
Next Post »
0 Komentar

Monggo sharing komentar dan pengalaman di bawah ini dengan merdeka asal, tanpa menjatuhkan sesama dan SARA.. Matur Tengkiyu

Featured Post

Nostalgia Sepeda Jengki Phoenix, sepeda China yang dimiliki hampir seluruh keluarga Indonesia

                    Pertengahan tahun 1965 Presiden pertama RI Soekarno pernah menumpahkan kekesalanya pada budaya barat yang mulai tersemai...

Artikel lainya gan..