Hari-hari yang seharusnya "menyenangkan"

December 16, 2018 Add Comment
Cuaca mendung dan kepyur-kepyur sepertinya semakin sering berjumpa di bulan desember kali ini. ngopi atau ngeteh tubruk agaknya cucok untuk dibawa ongkang-ongkang nglaras. apalagi geglenikan rasan-rasan ngrasani negoro.hem hem hem syahdu.


sebenarnya ngomongin politik agak kurang sreg di hati kalau dituangkan sambil ngeblog, lha piye jal ser ser je.
tapi ga apa-apalah dibuat santai tidak muntuk-muntuk sajalah.
ceritanya begini lek lan pakde sekalian,
kalau kita suka mantengin dunia medsos yang ajib itu, suka ga suka pasti tergelitik untuk kepo pada hal-hal yang trendinglah, viral lah bahkan herek anget-anget masalah pulitik. melek politik dan update berita sebenarnya sangat positif dan baik bagi kita untuk semakin peka dan respek pada lingkungan sekitar.
tentunya selama masih dalam koridor rasional dan berimbang. palagi dijaman sekarang yang konon katanaya era digital dan serba cepat, ealah rada serius...
Lanjut...
di lain sisi ada satu tantangan besar di era digital kekinian yaitu bagaimana tetap menjadi tuan dirumahnya sendiri.
bolehlah kita amini bersama bahwa terlalu dominannya porsi politik di ranah sosial digital ternyata menampakkan kenyataan bahwa sebagian dari kita ternyata pendek ingatan.
dalam konteks konstelasi politik yang sedang hangat-hangat kuku, layaknya genderang perang yang tertabuh akhir-akhir ini kok yao jadi ingat kutipan legendnya seni perang Sun Tzu
" sesungguhnya tiada perang tanpa didasari tipu muslihat" -Sun Tzu The art Of war

selamat datang tahun politik
semoga kita panjang ingat selalu

Los Mbako Vorstenlanden di klaten, romansa Jawa dari sebatang cerutu di Eropa

December 05, 2018 Add Comment
Semilir angin langit sore kembali menuntun kaki telanjangnya ditanah basah
gurat kerut kulit punggungnya yang legam lebih terlihat dari pada wajah-wajahnya yang lelah
gending kehidupan telah menuntun sanubarinya menjalani garis-garis sang widi
waktu itu sekedar laku dari apa yang sekarang sampai apa yang terjadi esok hari
dan ia masih sama seperti dulu,masih tetap buruh tembakau cerutu 

Bangunan besar beratapkan daun tebu (rapak) seperti menyembul diantara petak-petak sawah yang ditanami padi yang masih hijau. srek srek srek suara angin yang meniup atap rapaknya seperti melodi yang mengantar kita angler..walah walah..opo to..


Kalau mas dab sekalian pernah lewat di areal persawahan di wilayah kebonarum atau wedi di kabupaten klaten pasti akan menjumpai bangunan kotak besar ini. umumnya berukuran sekitar panjang 100 meter, lebar 20 meter dengan rangka bambu petung yang gedi-gedi  nampak ngograng-ograng.

nama bangunan ini adalah los atau ngelos dari bahasa belanda loods, milik PTPN X dan sampai sekarang masih digunakan saat musim produksi tembakau. nah fungsinya los ini apa? ternyata los ini punya fungsi yang sangat penting mas dab.

selain sebagai tempat pengeringan daun tembakau yang sudah diunting, ternyata los ini sekaligus sebagai tempat fermentasi. lembaran daun tembakau yang terfermentasi dan kering secara alami didalam los ini menentukan kualitas tembakau cerutu yang dihasilkan.

Tumbuhnya industri perkebunan tembakau di wilayah vorstenlanden termasuk di klaten dimulai sejak 1820an kala itu VOC bekerja sama dengan penguasa lokal, namun direntang tahun itu sejumlah aturan feodal yang masih kuat membuat komoditi tempakau kurang berkembang.

baru setelah adanya peraturan penghapusan tanah lungguh yang dikuasai bekel atau apanage diganti dengan sistem sewa para pemodal swasta khususnya dari eropa mulai mencengkeram sektor industri perkebunan.

Tembakau cerutu yang laris manis di eropa semakin meluas ditanam di wilayah vorstenlanden oleh pabrik-pabrik milik belanda. berbeda dengan jenis tembakau rajangan atau yang lebih dikenal dengan tembakau srintil, temabaku cerutu ini memerlukan perlakuan khusus, selain itu melibatkan pekerja perkebunan dalam jumlah yang besar.

maka berubahlah pola pola kerja masyarakat/petani disekitar perkebunan vorstenlanden. dari buruh tani menjadi buruh perkebunan temkakau. kumbung-kumbung los mbako sejak saat itulah mulai rutin dibangun saat musim tanam tembakau.

Tetap eksisnya perusahan perkebunan sejak masa kolonial sampai sekarang memperlihatkan bahwa industrui tembakau cerutu sejak dulu sampai sekarang masih punya prospek cerah. konon kabarnya cerutu vortenlanden hanya kalah tenar saja dari cerutu kuba, wow..

lalu bagaimana nasib petani dan buruh tembakau ini?dinamika pasang surut hubungan para buruh dan pembesar perusahaan tembakau tentunya pernah panas dingin terjadi.

Tuntutan kesejahteraan para buruh dan perbaikan perjanjian sewa pemilik lahan acapkali hangat-hangat pedes pada masa kolonial dulu. pemogokan buruh besar-besaran yang berlatar belakang ekonomi ditambah masa pagebluk pertanian pada rentang waktu 1917-1924 di wilayah klaten sempat membuat industri perkebunan goyah dan terganggu.

Sayangnya cerita pilu dari sisi lain harumnya asap cerutu vorstenlanden tidak banyak diketahui khalayak umum. kemiskinan serta ekploitasi perkebunan tembakau yang berlebihan membuat petani dan buruh perkebunan di vorstenlanden semakin menderita.

menanam padi sebagai sumber bahan makanan dan pendapatan seringkali harus dikalahkan dengan terus menanam komoditas perkebunan (tembakau dan tebu). para petani dan buruhpun dengan terpaksa tanpa bisa menolak menuruti kemauan pemilik perkebunan.

akibatnya buruh dan petani di vorstenlandenpun terjerat utang dilingkaran rentenir, karena penghasilanya tidak lagi mencukupi.

Sekali lagi los mbako ini akan selalu menyimpan sejarah panjangnya dari generasi kegenerasi, tentunya selagi kita mau mengenalnya. tidak hanya menjadi los mbako yang eksotik dan unik yang hanya jadi bagian bingkai foto bisu semata, tetapi ada suatu nilai yang didapat saat kita kembali mengenalinya.

Ah...Lost mbako yang lara, adakah yang pernah berjumpa?




Pasar Legi Bonyokan Jatinom surganya onderdil klitikan di klaten

December 02, 2018 Add Comment
Selamat berjumpa lagi masbro sekalian. ada yang pernah ke pasar klitikan?weh jangan-jangan pada hobi semua ya? we ka we ka..
jadi begini mas bro, jikalau mas bro  sekalian sering beryoutuberia coba dech searching "pedagang lucu" nah pasti salah satu yang muncul adalah video Pak Cemplon. itu tuh pedagang pasar legen Bonyokan Jatinom Klaten yang kondyang itu.  


Nah kali ini tipis-tipis saja saya akan glenikan tentang salah satu arena lapaknya pak cemplon di klaten, yaitu pasar legi atau pasar legen Bonyokan. Tempat ini adalah pasar dadakan di lapangan Bonyokan Jatinom Klaten. 


Sesuai dengan namanya "pasar legen atau legi" kalau dalam hari pasaran Jawa. jadi, ya cuma buka saat pasaran legi saja pasar ini. 


Sebelum sebegitu termasyur seperti sekarang ini, dulu pasar legi Jatinom lebih terkenal sebagai pasar hewan dan burung. Aneka jenis burung kicau dan anggungan serta hewan ternak besar seperti sapi dan kambing, selain itu ramai juga aneka ragam pernik-pernik alat pertanian. 



Semenjak krismon 1997 mendera negeri kita tercinta, banyak pedagang dadakan baru. Pedagang baru ini tumbuh subur bak cendawan. selain itu muncul fenomena dagangan baru dengan genggap gempitanya, yaitu Klitikan


Pedagang klitikan ini menjajakan segala rupa onderdil bekas. baik onderdil sepeda onthel, onderdil sepeda motor bahkan onderdil mobil. Pokonya sembarang lah.


Semenjak saat itulah pasar legi bonyokan jatinom klaten begitu tumpah ruah kebanjiran para pedagang klitikan. Para saudagar klitikan kebanyakan asli dari wilayah klaten sendiri namun ada juga dari luar klaten, seperti Boyolali dan solo.


Harga yang lebih murah dan ada tawar menawar, membuat acara nglitikan semakin mendapat tempat dihati masyarakat.

los pasar sebagai lokasi gelaran pelapak pun sudah tidak muat menampung para pedagang dan pengunjungnya. nah...akhirnya dipindahlah pasar klitikan legen ke lapangan Bonyokan hingga sampai sekarang.


Seiring waktu berjalan beraneka rupa daganganpun mulai menghiasi pasar lima harian sekali ini. banyak rupa dan macam-macam pula. bahkan banyak selentingan guyon maton tentang komplitnya pasar legen sekarang ini 


"Mau es cendol sampai baut kunci ada..."

"Mau cari celana dalam sampai topi koboi juga ada"

kalau mau cari gebetan lek? wah.. coba tanya pak Cemplon pakde..


"Mangewu!!" ha ha ha


Salam kekel



Rahasia upgrade Mio J gapai top speed 120km/jam

November 23, 2018 12 Comments
Berjumpa kembali masbro dan jeng sist sekalian. artikel kali ini tipis-tipis saja seputar yamaha mio j yang beberapa waktu yang lalu saya upgrade. bisa dikatakan bore up atau sekedar hijrah seher. seperti kita ketahhui bersama bahwa yamaha mio j merupakan pioner generasi matic injeksi yamaha yang menganut pakem liner boring blok licin. maksudnya liner boring berbahan full aluminium dural dan berlapis sejenis keramik yang dinamakan diasil. konon sih mencomot teknologi motogp bro. nah yang menjadi dilema adalah saat kinerja mesin atau jantung dapur pacu mio j mengalami kerusakan, ngejim, baret piston dan lain sebagainya. pasti kejadian ini cepat atau lambat akan dialami oleh ownernya. penggantian seher untuk jenis boring diasil ternyata tidak bisa dikorter langsung. jadi harus penggantian keseluruhan satu paket. mudahnya kalau seher sudah bermasalah penggantian part sesuai standart diller ya harus seglundung paket boring set piston lengkap. harganya?kira-kira sekitar 500-600rb khusus untuk mio j.mayan kan itu belum termasuk jasa pemasanganya.

Penampakan mesin mio j

nah artikel ini saya akan menjembreng alternatif lain ganti seher yamaha mio j. pertama-tama kita mesti tahu dulu spesifikasi mesin mio j khususnya bagian piston. mio j berbekal piston diameter 50mm dan pen piston 13, nah pen piston inilah yang penentu pertimbangan pemilihan piston apa yang sesuai tanpa banyak ubahan. ternata banyak subtitusi piston dengan pen 13 yang bisa diaplikasikan untuk mio j terutama piston dari motor bebek yang beredar di tanah air. sebenarnya sudah ada peket khusus bore up untuk mio j, seperi CLD, Kawahara dll.  tapi semua dikembalikan kepada pilihan mas bro semua terutama soal dana dan kepuasan.
Bongkar cover mesin mio j

Ganti liner
sebelu  memilih seher untuk upgrade mio j, disiapkan dulu boring asli mio j untuk dijejali liner baru milik beat karbu, istilahnya overboss. harga liner OB sekitar 150 ribu. usahakan pilih liner yang tebal agar bisa oversize maxsimal. nah untuk pilihan pistonya bisa menggunakan honda beat karbu/ vario 110 yang sama-sama berdiameter 50mm dan pen 13, tinggal pilih os0 sampai os300. selain itu bisa juga pakai piston jupiter z yang berdiameter 51mm. penggantian piston ini secara otomatis mendongkrak kapasitas mesin matic aitakata ini.
namun jika ingin lebih nendang lagi bisa memilih piston kawasaki kaze yang berukuran 53 mm, kapasitas cc mio jpun akan terkerek menjadi 130cc, tepatnya 127,67cc. enaknya perubahan yang saya paparkan diatas masih bisa menggunakan perangkat standart mio j baik injektor maupun ECUnya.

Sedikit penyesuaian
Piston untuk upgrade mio j baik menggunakan piston beat/ vario karbu, jupiter z ataupun kaze punya karakter yang sedikit berbeda, nah pilih sesuai selera dan kebutuhan saja bro. ada banyak merk yang bisa digunakan seperti NPP, FIM ataupun piston standar atau OEM.

Penampakan seher mioj (kanan) standar dan honda beat (kiri)

walaupun pen piston langsung bisa plug and play namun perlu sedikit penyesuaian bro. terutama penyesuain pada dum piston dengan cara dibubut sekitar 1mm dan pada pangkal piston dipapas sekitar 5 mm. setelah itu kontur piston dibentuk ulang seperti piston ori bawaan mio j. serahkan pada tukang bubut pastinya.

piston mio j lebih pendek dan punggung seher lebih ramping, dibanding piston kaze atau beat, tinggal sesuaikan tinggi dum piston (dipapas 1mm agar piston tidak nabark klep) dan papas bagian bawah piston dipapas 5 mm supaya tidak mentok rengkes.

setelah semua proses dilalui kemudian rakit kembali dan test...

brum..brum suara mesin standart mio j yang sudah diupgrade akan sedikit lebih garang dan padet, dan tentunya jauh lebih bertenaga dibanding mio j standart ting ting..

satu hal yang perlu diperhatikan mas bro semua, sebaiknya agar lebih rajin rajin mengecek kapasitas oli mesin. karena dipastikan perubahan diatas tentu akan menambah beban kerja mesin. tarikan dan akselerasi dari mesin mio j yang lebih responsif dan lebih bertenaga pasti akan menggoda kita untuk sering bejek gas pol polan, wus wus wus...
awas jangan sampai telat ganti oli bro...jadi runyam urusanya..

semoga bermanfaat, salam gas gas...  

Mengenal bumi lebih dekat di Watu Sepur Bayat

November 16, 2018 Add Comment
Selamat berjumpa kembali masbro dan mbak sist yang budiman. kali ini saya akan mengilar-ilar certita dari satu tempat yang kece di klaten. selain kece tentunya sekaligus spik-spik tempat syahdu sambil mengenal alam dan bumi kita tersayang secara lebih intim.
Namanya watu sepur bayat, mungkin bagi kalian semua nama tempat ini masih asing ditelinga, Watu Sepur memang masih tergolong tempat wisata yang masih baru, bila dibandingkan dengan Bukit cinta atau puncak arjuna yang lebih dulu ngehits.

berlokasi dikawasan pegunungan Jiwo, atau lereng bukit karangpandan. Dukuh bogoran, jotangan, kecamatan Bayat Kabupaten Klaten. Sebenarnya watu sepur memiliki potensi wisata yang besar. tidak hanya ekowisata semata tetapi juga edukasi, hanya saja sampai sekarang belum tersentuh dan terkelola oleh instansi terkait dengan baik..  wah wah

sebelum tenggelam serius lebih dalam, kita liatin dulu yuk ada apa sih di watu Sepur Bayat?



untuk mencapai lokasi ini tidaklah sulit dan susah, karena sudah ada baliho petunjuk kearah lokasi persis dipinggir jalan wiro-bayats. Letaknya di sebelah utara paseban sunan tembayat. di aplikasi google map juga sudah terpapar dengan syantiknya.

gapura pintu masuk Watu Sepur terbuat dari batang kayu yang yang dibentuk sedemikian rupa layaknya gapura masuk desa waktu 17an jaman lampau gitu..mungkin lho ya menurut pengelola warga setempat agar ciri khas suasana desa khas Bayat tetap melekat di jaman kekinian.
Untuk tiket masuk Rp.2.000/ orang, dan parkir motor Rp. 2.000 sedangkan mobil Rp. 5.000.
bagi yang suka swafoto atau pemburu spot foto kekininan ada banyak tempat yang disediakan secara merdeka dan gratis kok, weis...

dari pintu masuk sampai ke puncak gardu pandang kita akan di hadapkan pada jalan bertangga dengan batang kayu di sudut-sudut tangganya. Tangga lurus tanpa jeda, bagi yang jarang olah raga kayaj saya bakalan dijamin akan gobyos dan ngos-ngosan begitu sampai di puncak bukit.
karena berlokasi lereng bukit dengan dengan ketinggian tidak lebih dari 500mdpl jangan berharap tempatnya sejuk dan dingin sob, tapi untunglah pepohonan di sini tumbuh dengan rimbunnya. cocoklah buat ngadem..wkwkwk.



nah kenapa kok disebut watu sepur?apa ada sepur diatas bukit? Enggak sob,sebenarnya watu sepur adalah gugusan atau tumpukan lapisan batu yang memanjang di punggung bukit ini dan tersingkap. Panjang sibhkapanya sekitar 120an meter. deret-deretan batu inilah kemudian oleh masyarakat sekitar disebut watu sepur.


masih minimnya publikasi hasil penelitian ilmiah tentang lokasi ini menjadikan informasi destinasi watu sepur yang diterima warga sekitar dan pengunjung sangat terbatas. umumnya informasi yang diketahui sebatas tempat wisata, spot foto yang instagenik, dan lain sebagainya.
padahal sebenarnya komplek wilayah perbukitan ini adalah komplek laboratorium geologi alam terlengkap dan terbesar di jawa tengah. Bahkan hingga saat ini para mahasiswa dan peneliti geologi selalu merekomendasikan tempat ini untuk penelitian.

deretan batu pembentuk watu sepur adalah lempeng lapisan bebatuan purba yang tersingkap akibat fenomena penujaman lempeng jutaan tahun silam. selain itu beberapa fragmen batu kapur di bukit ini merupakan tipikal karang pantai lengkap dengan biota laut purba yang telah membatu. Namun beberapa tumbuhan endemik khas pantai masih ada disini lho, seperti pohon pandan laut.

Salah satu sumber rujukan ilmiah tentang tempat ini adalah laporan hasil penelitian Bothe pada tahun 1927, dia adalah seorang ahli geologi yang bekerja untuk pemerintah Hindia Belanda. dalam paparan penelitiannya dia mengambil sample lokasi eksplorasi ambisius pembangunan pusat irigasi industri perkebunan tebu dan tembakau di wilayah klaten.
proyek pembangunan ini telah dimulai pada tahuan 1917 atas prakarsa raja keraton kasunanan PB X. proyek yang dimaksud adalah pembuatan penampungan air untuk irigasi yang sekarang bernama rowo jombor.
pembuatan terowongan air yang menembus bukit yang disebut dengan terowongan gunung pegat  ternyata menyingkap misteri fenomena alam yang terjadi jutaan tahun silam.


akhirnya walaupun lokasi watu sepur sekarang ini tidak se-eksotik gunung api purba di Nglanggeran, namun tetap saja memiliki potensi yang tak kalah besar dan tak pula kalah otentik sebagai tempat ekowisata bahkan wisata edukasi yang luar biasa.

nah penasaran pengin ke watu sepur (lagi)?.... yuk gassss

Candi Dawangsari, reruntuhan stupa di bukit kedamaian Abhayagiri

October 08, 2018 Add Comment
Hallo pecinta ngetrip sekalian yang berbahagia, bagaimana kabarnya?
tujuan perjalanan blusukan candi kali ini mungkin sebagian dari manteman semua masih asing dengan tempat ini. namanya Candi Dawangsari atau Stupa Dawangsari. dimana itu lokasinya? secara administrasi situs sejarah ini berada di dusun Dawangsari, Sambirejo Kecamatan Prambanan, Sleman Yogyakarta. masih dikomplek bukit Abhayagiri atau sebelah tenggara komplek situs Ratu Boko kok sob.

kalau manteman sudah pernah mengunjungi Candi Barong, pasti tidak akan sulit menemukan situs ini. Kalau dari jalan Jogja-Solo, sebelah selatan candi prambanan kan ada lampu merah, nah jalan sedikut ke barat sampe ketemu jalan ke selatan lurus saja 3.5 km ke selatan, jalan perkampungan, sampai naik ke perbukitan Abhayagiri, sampai deh.

Sayangnya sampai sekarang situs ini masih berupa reruntuhan batu dengan beberapa tumpukan yang sudah mulai tersusun.


Sebaran batu adesit penyusun candi atau situs ini tersebar di sebidang tanah hampir seluas lapangan sepakbola. jangan berpikiran tempatnya datar dan lapang seperti candi Barong ya, kontur tanahnya sedikit berundak.


melihat reruntuhan struktur candi berupa stupa, bisa dikatakan situs ini merupakan situs candi budha atau hindu budha. Sedangkan candi Barong yang letaknya 200 meter disebelahnya merupakan peninggalan agama hindu siwa.
Dari keterangan yang didapat rupanya situs dawangsari dibangun dalam waktu yang bersamaan dengan candi Barong, dan beberapa candi di kompleks bukit ini.

situs dawangsari ini diperkirakan dibangun pada abad ke 9 sampai 10 Masehi. yang menarik dari situs candi dawangsari ini adalah adanya stupa candi yang berdiameter sangat besar, ukuran stupa situs dawangsari setara dengan stupa candi borobudur di Magelang.
tidak banyak sumber sejarah yang bisa digali untuk menyibak misteri yang menyelimuti sejarah candi dawangsari.
Dalam cacatan kajian kepurbakalaan masa Hindia Belanda pertama kali situs ini disebut dalam kajian sejarah ROD pada tahun 1915, akan tetapi baru tahun 2001, ada kajian serius untuk menindaklanjuti penemuan ini.


melihat dua bangunan sejarah berupa candi Hindu dan Budha dalam satu komplek bukan sesuatu yang asing dimasa lampau, terutama saat berkuasanya kerajaan mataram kuno. Di dalam komplek candi prambanan misalnya juga ada sebuah candi Budha, selain itu ya ditempat ini.

hal ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat penganut ajaran Hindu dan Budha pada waktu itu bisa hidup berdampingan atau rukun.

melihat kondisi situs yang masih berantakan dan tidak seberuntung dengan dengan disebelahnya yaitu candi Barong, saya tidak bisa membayangkan apa sebenarnya yang terjadi dimasa lampau sehingga candi dawangsari sampai berceceran sedemikian rupa.


nah bagi kalian yang hobi tilik candi, tempat ini sangat rekomended masuk list kunjungan. apalagi sambil bergowes ria, ajib banget pokoknya.


salam Nggenjot Onthel

De Tjolomadoe, tempat instagramable dan bersejarah di ujung Soloraya

October 02, 2018 Add Comment
"Suasana tempo dulu seperti hidup kembali, seperti dalam percakapan Gula Jawa" begitu kira-kira kesan pertama saya saat memasuki komplek bekas pabrik gula tua bernama De Tjolomadoe yang ikonik dan bersejarah di Soloraya.
sudut-sudut bangunan besar dengan cerobong asap jangkungnya sangat instagramable dan sedang ngehits di kalangan kawula muda. 




lokasi De Tjolomadu berada di Paulan wetan, Malangjiwan, Colomadu Karanganyar. walaupun berada di pinggiran kota namun untuk menuju ke De Tjolomadoe sangat gampang karena letaknya pesis di pinggir jalan besar Jl Adi Sucipto. 


Sebelum dinamai De Tjolomadoe dan berubah fungsi, tempat ini awalnya bernama pabrik gula Colomadu (PG Colomadu). 

Pasangsurut industri perkebunan telah purna dilalui, sempat menjadi biang kegemilangan dimasa lalu, kemudian terkapar jatuh oleh kejamnya jaman dan kini hidup kembali menjadi tempat kekinian "ala jaman now" merupakan kisah panjang pabrik gula colomadu.



Kalau kalian pernah nonton film Habibie Ainun pasti tahu dong celetukan tokoh Habibie saat melihat senyumanya Ainun "Gula Jawa" 
loh gimana ini? terus apa hubungannya dengan De Tjolomadu? kan film habibie ainun latar adeganya di Pabrik Gula Gondangwinagoen klaten. sama-sama pabrik gula kali ya?  

maksudnya gini mas bro dan mbak sist sekalian. De Tjolomadoe atau nama sebelumnya Pabrik Gula Colomadu atau Sugar Fabriek Tjolomadoe sebelum direnovasi alih fungsi dan kembali dibuka merupakan pabrik tua yang mati suri, dan terbengkalai selama puluhan tahun. bahkan sampai pernah dijadikan tempat untuk syuting uji nyali. walah 

makanya kok saya langsung teringat salah satu celetukan "gula jawa" tersebut saat pertama kali memasuki komplek De Tjolomadoe secara langsung dari dekat. "Ewoow" banget dech. 




berkunjung ke tempat ini serasa benar-benar menikmati "Gula Jawa" kalau yang hobi cekrek-cekrek. 

yakin dech kalian bakal menggila kalap. sstt masih gratis untuk masuk kesini, paling cuma biaya parkir saja.

menceritakan pengalaman ke tempat bersejarah tak lengkap dong tanpa menjembreng masa lalunya?


Adalah inisiatif dari KGPAA Mangkunegara IV setelah naik tahta pada tahun 1853. untuk menyelamatkan kadipaten dari kebangkrutan maka perlu untuk sesegera mungkin menggerakkan roda ekonomi kadipaten yang sedang dilanda krisis keuangan dan lilitan hutang. salah satunya dengan membangun pabrik gula. 


cara ini ditempuh lantaran kadipaten mangkunegaran menunggak warisan hutang dari generasi sebelumnya kepada pemerintah kolonial belanda setelah perjanjian salatiga. jumlah hutangnya luar biasa besar waktu itu yaitu sebesar f 100.000. 


setelah mendapat ijin dari kepala residen Surakarta J.H Tobias untuk menarik kembali lahan lungguh yang sebelumnya di sewa untuk perkebunan milik pemerintah kolonial KGPAA mulai merancang untuk mewujudkan mimpinya membangun pabrik gula yang dikelola langsung dibawah kendali kadipaten Mangkunegara. 


Tanggal 8 Desember 1861 pembangunan dimulai. dengan dibantu sokongan dana sebesar f 400.000 dari seorang mayor Tionghoa dari semarang bernama Be Biau Tjoan pabrik gula pertama milik penguasa lokal jawa berdiri. 


Masa-masa kegemilangan pabrik gula colomadu dimulai pada tahun 1861 saat untuk pertama kalinya pabrik ini beroperasi menggiling tebu untuk dijadikan gula dengan kwalitas bagus. 


Karena bisnis gula sedang mengalami prospek yang cerah kadipaten mangkunegaran melebarkan sayap bisnisnya ke wilayahnya yang lain tepatnya di lereng gunung lawu dengan mendirikan pabrik gula bernama Tasikmadu. 


Singkat cerita akhirnya kadipaten mangkunegra mampu melunasi hutang-hutangnya pada pemerintah kolonial belanda. bahkan terus mencatatkan surplus keuntungan sehingga menjadi wilayah kadipaten otonom yang kaya. 


puncak kejayaan industri gula kadipaten mangkunegaran terjadi pada tahun 1928 saat KGPAA Mangkunegara VII bertahta. disaat beberapa pabrik gula milik swasta dan pemerintah Kolonial Belanda mengalami masa surut justru PG Colomadu dan PG Tasikmadu terus bertahan dan berkembang, bahkan menjadi pabrik gula penghasil gula terbesar di wilayah Asia. 


pada tahun inilah PG Colomadu mengalami masa keemasanya. fasilitas disekitar pabrik gula sangat lengkap. mulai dibangunya sekolah dan fasilitas klinik kesehatan (semacam rumah sakit) yang diperuntukkan kepada pegawai dan keluarga karyawan pabrik.


sayang masa romantisme manisnya industri gula mulai berangsur suram saat masa penjajahan Jepang hingga masa revolusi kemerdekaan. 


Setelah kemerdekaan pemerintah Republik Indonesia mulai melakukan nasionalisasi seluruh perusahaan perkebunan. PG Colomadu berada dibawah bendera PT perkebunan nusantara. 


selama beroperasi kembali ternyata keuangan PG Colomadu tidak kembali membaik. ketertinggalan teknologi serta mandeknya inovasi perusahaan ditambah faktor buruknya menagemen pengelolaan membuat setiap tahun pabrik ini terus mencatatkan keruagian. 


puncaknya pada tahun 1998 PG Colomadu mulai menghentikan aktifitas gilingnya. mulai ditinggalkan dan dibiarkan mati suri. sedih ya...  


Setelah hampir 20 tahun berlalu PG Colomadu kembali berdenyut, tepatnya 24 maret 2018. peresmian PG Colomadu yang telah mermetamorfosis kini berganti nama menjadi De Tjolomadu. 

konon tak tanggung-tanggung, komposes dunia yang terkenal macam David Foster dan artis papan atas Anggun C Sasmi kalau tidak salah ikut menyemarakan acaranya peresmianya.

lah terus saya kesini kapan? hehe

saat acara Vespa "Solo Mods May Day" saya sempat mampir ke tempat "Gula Jawa ini". a
caranya oke banget dan petjah....

sayang tak banyak foto-foto.




Satu lagi kalau kalian berkunjung ke De Tjolomadoe kalian bakal melihat bangunan besar bertuliskan Anno 1928. kalian mesti foto disini. hahaha



belum sah rasanya kalau kalian belum mengabadikan momen keberadaanmu di sisini "cekrek, capsien aku di kene  terus upload"




Lepas dari segala polemik yang masih mendera antara pihak ahli waris Mangkunegaran dengan pemerintah dalam hal ini BUMN yang bertanggung jawab dalam menyulap De Tjolomadoe, tidak salah kalau kalian berkunjung ke tempat unik satu ini. tak hanya wisata belaka yang didapat tapi juga pengalaman menyelami sejarah industri gula di tanah jawa. ah "Gula Jawa"


salam



Sepeda Mini trek: Sepeda Gaulnya anak-anak generasi milenial

July 28, 2018 16 Comments
Membicarakan tentang model sepeda bagi sebagian generasi milenial pasti akan mudah menebak sepeda ini, yess sepeda mini. waktu itu sepeda mini, Jengki, dan  sepeda “federal” memang menjadi idola. trend sepeda tersebut  seolah tumbuh bersamaan menemani masa gembira generasi milenial ketika masih bocah. 

Namun sobat semua apakah sudah tahu sepeda mini trek? apa itu sepeda mini trek dan bagaimana sih sebanarnya bentuk sepeda mini trek?

Booming sepedaan atau istilahnya "Ngowes" setidaknya tumbuh subur sejak pertengahan tahun 90an. gejolak jaman ini memunculkan brand sepeda kayuh yang identik dengan sepeda gunung, istilahnya MTB dengan merk lokal seperti FIDERAL, POLYGON, WYMCYCLE  dll. seperti gayung alat mandi yang bersaut-saut gebyur ternyata keadaan tersebut juga diikuti semakin suburnya komunitas sepeda. Sepeda MTB memang menjadi primadona hingga tahun 2000an. 

lalu bagaimana dengan sepeda-sepeda generasi sebelumnya? Inilah jos nya Indonesia, seolah tidak mau kalah, sepeda tua pun ternyata tidak surut pencintanya. dengan sebutan “pit onthel” dan sepeda Kebo penggemar sepeda jenis ini terus eksis seperti tak lekang waktu dan jaman. bahkan ada saja penggemrnya sampai sekarang.


Wah, sudah..sudah.. dari pada nglantur kemana-mana mending langsung kita bahas sepeda minitrek..iya to?


Sepeda mini trek sebenarnya adalah sepeda modifikasi, istilah kekinianya sepeda custom. berasal dari frame atau rangka sepeda mini yang imut berubah fungsi untuk ngebut, ala-ala sepeda balap begitu kiranya. 

tak hanya sekarang sebenarnya mini trek naik tahta. dulu sepeda mini trek juga pernah booming dan menjadi idola lho. 

Kalau kita searching ke mbah gugel kata mini trek maka kata selanjutnya yang muncul adalah Surabaya. benar to? 
iyes ternyata komunitas sepeda mini trek di Surabaya sudah lebih dulu eksis, bahkan sangat besar penggemarnya. nah, lalu bagaimana di kota-kota lainya?

Demam sepeda min itrek ternyata juga menjalar di kota lain, salah banyaknya termasuk menyengat ke kota bengawan solo. Daaan inilah awal mula saya kesengsem dan mengkastem sepeda mini merk Buterfly di rumah simbah saya.

Saat itu sekitar tahun 1999, saya sepedaan jlajah kutho dari klaten ke solo. saat itu sepertinya di Solo sedang ada acara sepeda santai hari jadi kota ini. Mata saya menangkap sekelompok pesepeda yang membuat saya bergeming untuk menoleh. itulah pertama saya melihat sepeda minitrek, bisa ngebut banter ternyata.


ya jelas bisa ngebut to, lha ternyata part sepeda balap nemplok dipenggerak sepeda ini. mulai seperangkat gear depan yang super jumbo bercumbu dengan kombinasi gear balap tumpuk di roda belakang. 




karena waktu itu saya tidak bawa kamera, maka hanya berbekal imajinasi dari apa yang saya lihat. akhir kata saya bangunlah sepeda mini trek dirumah simbah dan ternukil nama “cerbone.” dan beginilah bentuknya..



frame lengkung tunggal sepeda mini dengan stang menjulang yang khas serta boncengan komplit keranjang belanja didepan stang mengesankan ini sepeda imut dan unyu-unyu. namun demi membuat mini trek itusemua sedikit dilengserkan. tujuanya agar  bentuk sepeda mini menjadi sedikit kedjam dan njengking. nah sebenarnya yang berubah dari sepeda mini menjadi mini trek apa saja?


membangun menjadi minitrek praktis yang tersisa dari sepeda ini hanya frame dan pork depan saja. namun saya lebih sreg mengganti pork depan asli dengan pork sepeda BMX, sekiranya menurut saya posisi as roda depan bisa adjustable, karena ada tiga lubang as roda. bisa di paling belakang, tengah dan paling depan. feel rasanya kayak beda diantara ketiganya, halah halah... 
Perubahan lainya adalah sebagai berikut :
  • 1.    Velk diganti dengan bahan aluminium, dengan ukuran 20 inch atau 22 inchi, lebar velk biasanya lebih kecil seperti sepeda balap
  • 2.    Sedel diganti milik sepeda balap atau sepeda gunung. sedangkan batang penyangga sedel menggunakan milik sepeda lipat atau (biasanya panjang 40 cm)
  • 3.    Gir depan disarankan memakai mata gigi 48-52 (gigi depan lebih besar karena mengejar speed) bisa memakai gear sepeda balap jadul, atau kalau ada dana berlebih bisa menggunakan 1 set gear balap modern besarta as gear yang kotak.
  • 4.    Gir belakang bisa pakai gear tumpuk balap, atau gear single ukuran 14 mata, kalau beruntung bisa menggunakan gear freewhel sepeda bmx mata 12.
  • 5.    Dudukan setang diganti dengan dudukan stang balap, bahan aloy atau besi (sesuaikan dengan budged)
  • 6.      Pengereman sebaiknya pakai rem u milik sepeda balap.


Nah gimana tertarik untuk mengkustom sepeda mini kamu menjadi sepeda mini trek? semoga bermanfaat dan salam ngebut..

Review ban scooter Oshaka MX2300, Citarasa Lokal

July 12, 2018 Add Comment
Hallo mas bro vespa mania semuanya, sebagai salah satu motor klasik dengan populasi lumayan banyak di tanah air, tentu masbro semua menginginkan vespanya tampil trendi bukan? 

salah satu yang membuat tampilan vespa tambah ganteng adalah bagian kaki-kaki, maka banyak dari masbro semua mendandani sekuter vespanya dengan tampilan kaki-kaki yang sedap dipandang. 


vespa dengan modif repaint baru atau dengan tampilan original paint yang dibiarkan beladus akan tambah oke dengan ditunjang pemilihan ban yang yoi.
namun terbatasnya model ban ukuran 10" dan 8" dipasaran tentu membuat masbro Mumet ruarbiasa. apalagi membicarakan anggarannya. kalau dengan anggaran lebih longgar sebenarnya bisa leluasa memilih brand ban impor seperti pirelli atau michelin. 

namun untuk selera standard kayak saiya ya pilihannya setidaknya hanya produk irc dan swallow, dengan konsekuensi kembangan ban itu-itu saja. 

sebenarnya untuk type tubeless ada alternatif kembangan ban yang sedikit lebih beragam. namun kembali ke budged ho ho ho. nah beberapa hari yang lalau saiya coba hunting ke toko ban vespa di wilayah solo kebetulan ban belakang si orange sudah mulus halus. 

singkat kata dan singkat cerita ketemulah ke salah satu toko ban di sekitar gemblegan solo. mencoba tingak tinguk nanya sama ownernya. hmm ternyata ada ban lokal yang menarik perhatian saya, merknya oshaka, hi hihi kayak merk ban sepeda angin ya.


Untuk typenya jenis tubeless type mx 2300, untuk ukurannya sekitar 4.00x10, sekilas bentuk banya mirip dengan ban tubeless swallow..
Cekiibrot penampakannya..







Karena peruntukannya jenis ban ini tubeless jadi secara berat dan ketebalan ban disbanding ban biaya (tubetyre) rasanya lebih berat dan lebih tebal. “rasanya lho” soalnya tidak ditimbang dan diukur.

Singkat kata dan cerita terpasanglah si Oshaka dengan manjanya di ban belakang si orange, rasa-rasanya kegantengannya naik berlipat-lipat, asyiiik. Nah bagaimana sensasi ban sekuter seharga kurang dari 100.000 ini bro?biasakah atau bagaimana bagaimana? Cekidot dech

Soal handling dengan berat ban yang sedikit lebih berat dengan type ban tubetyre atau ban standar vespa pengguanaan ban jenis tubeles membuat handling sedikit mantab,walapun tapak ban mirip-mirip atau bahkan sama ukurannya tapi alur kembangan ban model dual purpose semi tahu memberikan cengkraman ban makin bagus terutama saat melibat jalanan non aspalt. Namun kompon ban yang lebih keras membeuat sedikit minusnya. Secara umum okelah ban ini.

Lain halnya soal kekuatan ban, harus saya akui ban oshaka ini kurang elastic karetnya. Kaku banget, mungkin karena ketebalan kars banya yang sedkikit lebih tebal membuat ban ini sedikit lebih kaku. Tapi tidak sampai menimbulkan vibrasi berlebihan kok bro. 

nah soal daya tahan ini yang belum saya ketahui, selama pemakaian beberapa bulan di si orange oermukaan ban masih oke baik disisi samping maupun celah0celah kembangan ban. Belum saya jumai gejala ban getas atau retak seperti ban dengan kualitas alakadarnya.

Kesimpulannya ban oshaka cukup oke untuk pemakaian harian dengan segala kondisi jalanan khas Negara kita yang halus-halus syahdu. 

Nah sobat semua punya cerita atau pengalaman seputar penggunaan ban lokal merk ini bisa lah didiskusikan di kolam komentar.. caiyooo

Renungan penuh makna dalam tembang pengantar tidur “Semut ireng anak-anak sapi”

February 14, 2018 11 Comments

Semut ireng Anak anak sapi
Kebo bongkang anyabarang kali bengawan
Keong kondhang jarak sungute Timun wuku ron wolu
Suroboyo geger kepati pati
Gegere wong ngoyak macan
Cinandak wadahi bumbung
Alun-alun kartosuro Gajah meto cinancang wit sidoguri
Mati cineker pitik trondol

Penggalan tembang Dandanggulo diatas pasti tidak asing lagi, terutama yang pernah menghabiskan masa kecil di desa. 
Ada yang menyebutkan bahwa tembang dandanggulo tersebut karya kanjeng sunan Kalijoga, ada pula yang menyetakan karya dandanggulo semut ireng anak-anak sapi ini karya maestro Joyoboyo. Namun satu benang merah diantara keduanya adalah kesamaan persepsi atau cara pandang yang sarat makna. Bertutur dari generasi tua ke generasi muda (yang menurut saya sangat “makjleb”) agar menjadi generasi yang lebih baik dan berguna.

Simbah saya (nama simbah kakung saya Joyo Sadikun..sungkem suwon simbah mugi tentrem ing ngarsanipun Gusti lan kalebet ing suarginipun Allah aamiin) dulu sering menyanyikan tembang ini sebagai pengantar tidur. Bait kedua biasanya saya sering nyaut saat simbah kakung “membabar” artinya “kebo ginuk-ginuk kok isoh nyabrang kali guede yo le” “isoh lo kung, wong aku pernah iruh kebo nglangi neng oro-oro jimbung” melihat kerbau berenang di rowo jimbung merupakan pengalaman pertama saya pas di ajak simbah Martho tetangga simbah putri Maemunah ketika masih tinggal di dusun ngruweng (sebelah utara paseban makam sunan tembayat) walah kok dadi ngelantur…uhuk uhuk…




Hingga saat ini terjemahan dan tafsiran tembang dandanggulo tersebut sudah banyak. Namun dalam tulisan ini saya mencoba menafsirkan “uro-orone simbah” menurut versi perenungan saya..
mohon maaf jika ada lancang kata dan salah makna..nuwon

***********
Semut ireng Anak-anak sapi
Kebo bongkang anyabarang kali bengawan
Sebuah simbul hadirnya orang besar atau pemimpin besar dari dari kalangan khalayak kebanyakan. Yang menjadi cirri pembeda dari seorang pemimpin besar adalah semangat kebo bongkang atau kerbau kuat dan pekerja keras yang mempunyai keberanian menlewati haling rintang yang selalu membelenggu.  

Keong kondhang jarak sungute Timun wuku ron wolu
Suroboyo geger kepati pati

Ini sebuah kiasan nasehat dari si pengarang tembang kepada generasi mendatang agar lebih bisa melihat jauh kedepan jangan hanya seperti keong atau siput biasa yang lambat dan rabun tetapi keong yang berani menjulurkan mata dan melihat sejelas-jelasnya, melihat persoalan dari banyak sudut pandang, mendengar masukan dan nasihat dari orang lain, hingga membuat keputusan yang arif dan bijak. Suroboyo geger kepati pati adalah lambang kehidupan keduniawian yang yang seolah tiada akhir, saling rebut saling sikut, saling serakah saling menyakiti seperti pertempuran antara suro dan boyo yang harus terjadi secara abadi untuk menunjukkan siapa yang paling kuat.

Gegere wong ngoyak macan
Cinandak wadahi bumbung

Suksesi pemimpin selalu menimbulkan “horeg", rebut ribut saling adu kuat demi mendapatkan “macan” atau pengajuan raja, namun setelah tercapai keinginannya semua menjadi kehilangan makna. Makna Raja yang seharusnya mengayomi dan memakmurkan rakyatnya selalu disembunyikan, dan terpenjarakan. Pemimpin selalu saja menindas dan lupa jati dirinya, lupa asal usulnya, lupa pada semut ireng asal usulnya.

Alun-alun kartosuro Gajah meto cinancang wit sidoguri
Mati cineker pitik trondol

Yang dilihat dan didengar pemimpin atau penguasa yang lupa asal usulnya adalah hanya “alun-alun” hanya melulu yang ada disekitarnay saja, tidak mendengarkan langsung rakyatnya, kalau rakyatnya teriak susah didengar suka mengeluh, kalau rakyatnya mengusulkan perubahan didengar mengancam kekuasaan dan mengajak perang. 


Gajah meto cinancang wit sidoguri melambangkan tokoh agama, orang pandai, dan pengingat sejarah yang seharusnya selalu ada disisi seorang raja yang sesungguhnya ikut keblinger berebut pengaruh kekuasaan. Mereka yang seharusnya sebagai tempat bertanya, sebagai tempat meminta pertimbangan dari rakyat jelata melupakan tempatnya. Orang pandai ilmu dan pandai agama lebih sibuk mengurusi hal remeh temeh. Hingga rasa percaya rakyat dan pemimpin semakin hilang pada mereka. Hingga rakyat dan pemimpin lebih mendengarkan hasutan dari “ayam trondol” atau perlambangan orang yang suka menghasut, mengadu domba dan bikin ulah namun tidak mau mengakui perbuatan jahatnya.


Apakah pembesar negeri ini yang sekarang tengah berebut kuasa sekarang seperti ini? Wallahualam…sayapun tak tahu. Namun jelas leluhur dan pendahulu kita telah mengajarkan nasehat yang luar biasa kepada kita. Mereka telah mengajarkan senandungkan kidung kedamaian, berharap masa depan anak cucu penerus mereka tidak lupa asal usulnya. selalu ingat dari mana mereka berasal. Salam….  

Featured Post

Nostalgia Sepeda Jengki Phoenix, sepeda China yang dimiliki hampir seluruh keluarga Indonesia

                    Pertengahan tahun 1965 Presiden pertama RI Soekarno pernah menumpahkan kekesalanya pada budaya barat yang mulai tersemai...

Artikel lainya gan..