Keberadaan candi-candi yang tersebar di wilayah Yogyakarta dan
Jawa Tengah mengisyaratkan adanya kebudayaan yang berlatar religiusitas dimasyarakat.
Jejak-jejak peninggalan bangunan tersebut menunjukan bahwa ritus keagamaan sudah berdenyut sejak lampau. Sebagai sebuah peninggalan sejarah secara etimologi keberadaannya merupakan representasi pemujaan masyarakat sekitar terhadap para dewa dan leluhur, baik itu yang bercorak Hindu maupun Budha.
Jejak-jejak peninggalan bangunan tersebut menunjukan bahwa ritus keagamaan sudah berdenyut sejak lampau. Sebagai sebuah peninggalan sejarah secara etimologi keberadaannya merupakan representasi pemujaan masyarakat sekitar terhadap para dewa dan leluhur, baik itu yang bercorak Hindu maupun Budha.
Seperti keberadaan situs Candi Morangan, yang berada di
wilayah Desa Morangan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. Candi ini diperkirakan
merupakan peninggalan kerajaan Mataram kuno yang bercorak Hindu yang dibangun pada
masa dinasti Sanjaya abad 9-10 masehi.
Satu hal yang menarik dari candi Morangan ini adalah
kemiripan lanscap utuh candi yang
berada dibawah tanah, hal ini sama seperti candi Sambisari dan candi Kedulan
yang merupakan candi bawah tanah. Saat
pertama kali ditemukan pada tahun 1884 candi ini hanya nampak kuncup candinya
saja. Sedangkan badan candi terpendam 6,5 meter di bawah tanah.
Terkuburnya candi Morangan selain karena bentuk candi yang
menjorok kebawah juga tidak lepas kaitanya dengan aktifitas erupsi gunung merapi
di masa lalu. Lokasi candi sendiri hanya berjarak sekitar 17 km dari puncak
gunung merapi.
Selain itu tak jauh dari candi morangan tepatnya 100 meter ketimur terdapat sungai Gendol yang menjadi jalur aliran. Bahkan beberapa situs batu yang masih ada kaitanya dengan candi morangan sampai saat ini masih berada di bibir sungai gendol.
Selain itu tak jauh dari candi morangan tepatnya 100 meter ketimur terdapat sungai Gendol yang menjadi jalur aliran. Bahkan beberapa situs batu yang masih ada kaitanya dengan candi morangan sampai saat ini masih berada di bibir sungai gendol.
Tantri Kamandaka di candi Morangan
Tidak terlalu megah dan besar memang ukuran dari candi Morangan
karena hanya hanya memiliki selasar candi selebar sekitar 90m dan hanya terdiri
dari dua buah bangunan yaitu 1 candi induk dan 1 candi pewara. Bahkan sampai saat ini candi morangan belum
sepenuhnya dipugar dan masih berupa reruntuhan.
Namun satu hal yang menjadikan candi Morangan ini sangat unik dan layak dikunjungi adalah adanya relief Tantri Kamandaka di salah satu penel reliefnya.
Namun satu hal yang menjadikan candi Morangan ini sangat unik dan layak dikunjungi adalah adanya relief Tantri Kamandaka di salah satu penel reliefnya.
Relief tantri kamandaka sendiri menceritakan tentang
terperdayanya seekor harimau yang perkasa oleh seekor kambing yang lemah. Keberadaan
panel relief tantri atau cerita tetang dunia hewan di candi Morangan cukup unik
karena biasanya relief tantri kamandaka hanya didapati pada candi bercorak
Budha seperti candi Mendut dan candi Sojiwan.
Hal ini memperlihatkan bahwa telah terjadi akulturasi budaya secara halus antara ajaran budha dan hindhu pada masa mataram kuno.
Hal ini memperlihatkan bahwa telah terjadi akulturasi budaya secara halus antara ajaran budha dan hindhu pada masa mataram kuno.
Candi terdekat dengan gunung merapi
Berjarak sekitar 17
km dari puncak gunung merapi Membuat candi Morangan berpredikat sebagai situs
candi terdekat dengan gunung merapi. Selain itu keberadaan candi yang tidak
jauh dari aliran sungai gendol membuat cagar budaya ini termasuk rentan dari
dampak erupsi gunung merapi.
Tidak terlalu sulit untuk menemukan lokasi candi Morangan, karena
hanya berjarak sekitar 9 km dari jalan
jogja-solo atau jln Laksda Adi Sucipto Kalasan. dari jalan jogja- solo di
kalasan lurus keutara ke arah Cangkringan.
Sampai perempatan apotik Aditama ambil ke kanan lurus ikuti jalan tersebut sampai ke arah sungai gendol. Tepat sebelum sungai gendol ada patung semar di kiri jalan. Dari patung ini tiggal ke utara sekitar 800 meter maka akan sampai ke lokasi candi Morangan.
Sampai perempatan apotik Aditama ambil ke kanan lurus ikuti jalan tersebut sampai ke arah sungai gendol. Tepat sebelum sungai gendol ada patung semar di kiri jalan. Dari patung ini tiggal ke utara sekitar 800 meter maka akan sampai ke lokasi candi Morangan.
Masuk ke lokasi candi Morangan tidak dipungut biaya alias
gratis. Kita hanya diwajibkan untuk mengisi buku tamu yang sudah disediakan
oleh petugas.
Oiya, jika kalian mengunjungi cadi baiknya perhatikan peraturan-peraturan yang ada ya, seperti dilarang corat-coret atau vandal, tidak buang sampah sembarangan dan tidak merusak bangunan candi.
Oiya, jika kalian mengunjungi cadi baiknya perhatikan peraturan-peraturan yang ada ya, seperti dilarang corat-coret atau vandal, tidak buang sampah sembarangan dan tidak merusak bangunan candi.
salam
Numpang promo ya Admin^^
ReplyDeleteajoqq^^com
mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
mari segera bergabung dengan kami.....
di ajoqq^^com...
segera di add Whatshapp : +855969190856