Efek buruk pakai roller selang seling di Yamaha Fino 125, tips sederhana
February 23, 2019
cara meningkatkan akselerasi Yamaha Fino
meningkatkan akselerasi Fino 125
modifikasi ringan fino 125
SCOOTER DAN RODA DUA
ukuran roller fino 125
yamaha fino 125
1 Comment
Gemes dengan performa motor matic yamaha Mio M3 atau Fino 125 kamu yang masih standard sob?
sabar jeng sist dan om bro, namanya juga masih standard dan diperuntukkan agar nyaman saaat komuter.
Tapi apa salahnya juga ding berusaha, mengupaya dan berharap? ya to...
nah kali ini sekedar sharing-sharing saja seputar otak-atik gatuk masalah perrolleran matic untuk mesin masih standard ting ting.
ada beberapa trik sederhana yang bisa mas bro lakukan untuk sedikit meningkatkan akselerasi Fino 125, serta merasakan sensasi performanya. cara dibawah ini bisa diterapkan juga pada motor matik lainya seperti yamaha fino 110, mio, mio j, beat dan kawan-kawanya. sekali lagi hanya akselerasi dan sensasi performa saja loh ya...
1. Ganti roller
cara paling umum dilakukan adalah dengan mengganti berat rollernya. semakin berat roller maka sensasi yang didapat adalah nafas lebih panjang dan kemungkinan meraih topspeed sedukit lebih tinggi dari standarnya jadi terbuka. sedangkan kalau ingin tarikanya lebih agresif dan spontan yaitu dengan cara menurunkan berat rollernya. Tetapi konsekuensinya topspeed akan sedikit turun, dan raungan mesin diputaran tinggi menjadi lebih keras.
2. Ganti per cvt racing.
nah trik kedua adalah dengan mengganti per cvt dengan produk after market. istilah kerenya per cvt racing.. soal harga bervariasi bro, dari yang 80an ribu hingga ratusan ribu.. umumnya penggantian per racing ini bertujuan untuk mengejar akselerasi awal. secara prinsip hampir sama dengan pengantian roller dengan yang lebih ringan.
karakter per cvt racing umumnya lebih keras dibanding standarnya, ini punya tujuan agar pully cvt dapat bertahan mekar lebih lama, sehingga akselerasi jadi lebih ringan, enteng dan bertenaga hingga menyentuh topspeed.
3. Ganjal per cvt standard dengan O-ring atau pelor sepeda onthel.
secara prinsip kerja cara ini bisa dikatakan sama dengan cara nomer 2, yaitu memperkeras tegangan per cvt. namun dalam versi pahe (paket hemat). yaitu dengan tetap memanfaatkan per cvt standard. jumlah pemakaian O-ring yang disarankan bisa 2-4 buah. sedangkan jika pakai pelor sepeda ukuran yang dbigunakan adalah 3/4.
O-ring/ pellor yang berfungsi sebagai pengganjal per cvt posisinya diletakan di dudukn per cvt ke pulley
4. Silang ukuran Roller?
cara ini kalau menurut saya pribadi cenderung kurang berfaedah. walaupun beberapa bengkel motor banyak merekomendasikan cara silang berat roller.
sebagai contoh fino 125 roller standarnya 11 gram, di silang dengan roller xeon 125 dengan berat rollernya 10 gram. pemasanganya selang seling, harapanya agar tarikan awal lebih responsif namun topspeed tetap dapet.
Benarkah anggapan tersebut?
ternyata tidak sepenuhnya betul bro.
akselerasi awal memang lebih responsif, namun pada putaran menengah tenaga mesin sangat kopong, tidak bertenaga.
sehingga untuk mengail putaran atas butuh waktu yang lebih lama dan jalan yang benar-benar datar..ribetkan...
efek buruk roller selang seling akan begitu terasa saat motor melewati tanjakan curam dan panjang. putaran tengah motor jadi sangat tidak bisa diandalkan.
rasanya nggremet saja jalanya tapi mesin enggan teriak tinggi.
saran saya opsi menyilang berat roller kurang dianjurkan. dan lebih baik tetap menggunakan berat roller rata. karena akan lebih berfaedah..
salam nguing
sabar jeng sist dan om bro, namanya juga masih standard dan diperuntukkan agar nyaman saaat komuter.
Tapi apa salahnya juga ding berusaha, mengupaya dan berharap? ya to...
nah kali ini sekedar sharing-sharing saja seputar otak-atik gatuk masalah perrolleran matic untuk mesin masih standard ting ting.
ada beberapa trik sederhana yang bisa mas bro lakukan untuk sedikit meningkatkan akselerasi Fino 125, serta merasakan sensasi performanya. cara dibawah ini bisa diterapkan juga pada motor matik lainya seperti yamaha fino 110, mio, mio j, beat dan kawan-kawanya. sekali lagi hanya akselerasi dan sensasi performa saja loh ya...
1. Ganti roller
cara paling umum dilakukan adalah dengan mengganti berat rollernya. semakin berat roller maka sensasi yang didapat adalah nafas lebih panjang dan kemungkinan meraih topspeed sedukit lebih tinggi dari standarnya jadi terbuka. sedangkan kalau ingin tarikanya lebih agresif dan spontan yaitu dengan cara menurunkan berat rollernya. Tetapi konsekuensinya topspeed akan sedikit turun, dan raungan mesin diputaran tinggi menjadi lebih keras.
2. Ganti per cvt racing.
nah trik kedua adalah dengan mengganti per cvt dengan produk after market. istilah kerenya per cvt racing.. soal harga bervariasi bro, dari yang 80an ribu hingga ratusan ribu.. umumnya penggantian per racing ini bertujuan untuk mengejar akselerasi awal. secara prinsip hampir sama dengan pengantian roller dengan yang lebih ringan.
karakter per cvt racing umumnya lebih keras dibanding standarnya, ini punya tujuan agar pully cvt dapat bertahan mekar lebih lama, sehingga akselerasi jadi lebih ringan, enteng dan bertenaga hingga menyentuh topspeed.
3. Ganjal per cvt standard dengan O-ring atau pelor sepeda onthel.
secara prinsip kerja cara ini bisa dikatakan sama dengan cara nomer 2, yaitu memperkeras tegangan per cvt. namun dalam versi pahe (paket hemat). yaitu dengan tetap memanfaatkan per cvt standard. jumlah pemakaian O-ring yang disarankan bisa 2-4 buah. sedangkan jika pakai pelor sepeda ukuran yang dbigunakan adalah 3/4.
O-ring/ pellor yang berfungsi sebagai pengganjal per cvt posisinya diletakan di dudukn per cvt ke pulley
4. Silang ukuran Roller?
cara ini kalau menurut saya pribadi cenderung kurang berfaedah. walaupun beberapa bengkel motor banyak merekomendasikan cara silang berat roller.
sebagai contoh fino 125 roller standarnya 11 gram, di silang dengan roller xeon 125 dengan berat rollernya 10 gram. pemasanganya selang seling, harapanya agar tarikan awal lebih responsif namun topspeed tetap dapet.
Benarkah anggapan tersebut?
ternyata tidak sepenuhnya betul bro.
akselerasi awal memang lebih responsif, namun pada putaran menengah tenaga mesin sangat kopong, tidak bertenaga.
sehingga untuk mengail putaran atas butuh waktu yang lebih lama dan jalan yang benar-benar datar..ribetkan...
efek buruk roller selang seling akan begitu terasa saat motor melewati tanjakan curam dan panjang. putaran tengah motor jadi sangat tidak bisa diandalkan.
rasanya nggremet saja jalanya tapi mesin enggan teriak tinggi.
saran saya opsi menyilang berat roller kurang dianjurkan. dan lebih baik tetap menggunakan berat roller rata. karena akan lebih berfaedah..
salam nguing